Mengapa Susunan Al-quran Tidak Beraturan ?

Mengapa Susunan Al-quran Tidak Beraturan ?


Mengapa Susunan Al-quran Tidak Beraturan ?

Orang-orang Kristen sering bertanya kepada umat Islam dalam berbagai kesempatan, baik orang per orang, dalam diskusi terbuka, di Internet maupun dalam buku-buku yang menghujat Islam.



Dalam diskusi kami di Arimatea Pusat di Bambu Apus dengan orang-orang sekolah Theologi Kristen, mereka bertanya mengapa al-Qur?an susunannya tidak beraturan, atau dalam bentuk pertanyaan lain yang lebih halus :


Kami ingin mengetahui, berdasarkan apakah al-Qur?an disusun? karena kalau kami amati, surat pertama dalam al-Qur?an adalah surat al-fatihah yang termasuk surat pendek, kemudian disusul surat al-Baqarah yang cukup panjang, tetapi surat terakhir justru surat yang masuk dalam katagori surat yang sangat pendek. Jadi menurut pendapat kami al-Qur?an tidaklah disusun berdasarkan panjang pendeknya surat, dan menurut pengamatan kami, al-Qur?an tidak pula disusun berdasarkan urutan turunnya surat, karena surat al-Fatihah bukanlah surat yang pertama kali turun tetapi ditempatkan pada urutan pertama, dan surat yang pertama kali turun justru ditempatkan pada akhir-akhir al-Qur?an. Mohon dijelaskan atas dasar apakah penyusunan al-Qur?an itu ?




Pertanyaan seperti itu memang sangat wajar dilontarkan oleh orang-orang Kristen, karena memang kitab mereka disusun berurutan sama persis dengan kitab sejarah yang disusun berdasarkan urutan waktu.



Kalau kita tengok kitab orang Kristen, pasal pertama adalah tentang silsilah Yesus, kemudian disusul tentang kelahiran Yesus, kemudian pembaptisan Yesus, dakwah Yesus, pengejaran Yesus dan akhirnya tentang terangkatnya Yesus ke langit, hampir sama dengan kitab otobiographi orang-orang terkenal yang disusun sejak lahirnya hingga masa tuanya (matinya).



Tetapi tidak sama dengan al-Qur?an, karena al-Qur?an bukanlah kitab sejarah, al-Qur?an adalah kitab petunjuk hidup, al-Qur?an adalah kitab yang berisi hukum-hukum, pelajaran-pelajaran dan lain sebagainya.




Marilah kita kaji rahasia dibalik susunan ayat-ayat al-Qur?an yang menurut orang-orang Orientalis dan Kristen tidak beraturan.



SUSUNANNYA DARI ALLAH SWT

Bahwa susunan ayat-ayat dan surat-surat dalam al-Qur?an seperti yang sekarang ini ada adalah susunan yang dibuat oleh nabi Muhammad saw yang mendapat mandat dan pengawasan dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Bukan atas kesepakatan para sahabat atau umat Islam.




Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. QS.75:17




Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. QS. 75:18


Bila Malaikat jibril membacakan wahyu dari Allah SWT maka nabi Muhammad diperintah mendengarkannya dan bila Malaikat Jibril telah selesai membacakannya maka nabi Muhammad saw diperintah untuk mengikuti bacaan sesuai yang dibacakan malaikat Jibril .




Malaikat Jibril setiap tahun pada bulan Ramadhan datang menemui nabi untuk menjaga bacaan dan susunan al-Qur?an :

Fatimah berkata :?Nabi Muhammad memberitahukan kepadaku secara rahasia, Malaikat Jibril hadir membacakan al-Qur?an padaku dan saya membacakannya sekali setahun, hanya tahun ini ia membacakan seluruh isi kandungan al-Qur?an selama dua kali. Saya tidak berpikir lain kecuali, rasanya, masa kematian sudah semakin dekat.?HR. Bukhari bab Fada?il al-Qur?an




Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa nabi Muhammad saw berjumpa dengan malaikat Jibril setiap malam selama bulan Ramadhan hingga akhir bulan, masing-masing membaca al-Qur?an silih berganti. HR. Bukhari bab shaum




Hadith - hadith diatas dan beberapa hadith yang lainnya memberikan gambaran bahwa sistem bacaan antara nabi Muhammad saw dengan malaikat Jibril adalah menggunakan sistem Mu?arada yaitu malaikat Jibril membaca satu kali dan nabi Muhammad saw mendengarkannya begitu pula sebaliknya.




Dengan sistem tersebut yang secara periodik dilakukan setiap bulan Ramadhan, memberikan jaminan bahwa susunan al-Qur?an yang sampai kepada umat Islam di seluruh dunia hingga saat ini adalah susunan yang sesuai dengan susunan yang Allah SWT kehendaki.



SUSUNANNYA UNIK, ITULAH KETERATURANNYA.



Kata orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, al-Qur?an susunannya tidak beraturan, tidak berdasarkan urutan waktu turunnya, tidak berdasarkan panjang pendeknya surat , tidak berdasarkan tempat turunnya dan tidak pula berdasarkan pokok bahasan. Semua anggapan itu benar adanya, memang tidak atas dasar itu semua, susunan al-Qur?an atas dasar apa yang tahu hanya yang membuat al-Qur?an yaitu Allah SWT.




Namun, susunan yang dikatakan tidak beraturan tersebut, bagi yang mengkaji al-Qur?an justru akan menjumpai kemudahan-kemudahan menjadikan al-Qur?an sebagai tuntunan hidup, coba saja simak dengan hati yang jujur, ustadz-ustadz yang berdakwa jarang sekali yang membawa al-Qur?an, mereka dengan mudahnya menunjukkan ayat-ayat yang sesuai dengan pokok bahasan. Bila ada orang yang bertanya tentang sebuah masalah, seorang ustadz de-ngan mudahnya menunjukkan dalilnya dari al-Qur?an, inilah rahasia susunan al-Qur?an yang dibilang oleh orang-orang mereka tidak beraturan.




Satu lagi mukjizat dari al-Qur?an yang dibilang tidak beraturan tersebut, berjuta-juta manusia dengan mudahnya menghafal al-Qur-?an, baik tua, muda, laki-laki, perempuan, anak-anak, orang Arab ataupun orang Indonesia, bahkan orang China sekalipun yang mempunyai struktur bahasa sangat berbeda dengan bahasa Arab, bukankah ini mukjizat al-Qur?an yang menurut penilaian manusia tidak beraturan, bukankah yang tidak beraturan akan sulit dihafal ?, tetapi al-Qur?an mudah sekali dihafal, itu artinya al-Qur?an sangat beraturan susunannya, hanya manusialah yang tidak mempunyai ilmu mengetahui keteraturan al-Qur?an.