Decomposer Cair |
Decomposer Padat/Tepung |
Pada dasarnya pengolahan kotoran ternak kambing sebagai pupuk organik tidak jauh berbeda dengan kotoran sapi. Perbedaannya yaitu pada kotoran kambing yang telah mengeras, perlu dilakukan penumbukkan terlebih dahulu agar hancur dan mudah dikomposkan. Pemberian decomposer atau bakteri pengurai, dimaksudkan agar proses pelapukan pada kotoran ternak kambing lebih cepat dan segera dapat dimanfaatkan bagi tanaman.
Prinsip pembuatan pupuk dengan bakteri pengurai (decomposer) adalah mengubah limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktifitas biologis decomposer pada kondisi yang terkontrol, sehingga proses penguraian dapat dilakukan dengan sempurna dan menghasilkan nutrisi serta senyawa organik yang dibutuhkan bagi tanaman.
Keuntungan pemberian pupuk organik yang diolah dengan decomposer yaitu selain mempercepat proses pelapukan bahan organik, pada saat fermentasi terjadi panas dengan suhu hingga 70 derajat celcius dapat mematikan penyakit tanaman yang disebabkan dari bakteri maupun jamur tanaman yang bersifat aerob. Selain itu bisa mematikan telur-telur hama, serta beberapa bibit gulma yang ada pada bahan organik.
Keuntungan pemberian pupuk organik pada lahan pertanian yaitu :
· Pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan;
· Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai;
· Menambah daya ikat air pada tanah;
· Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah;
· Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara;
· Mengandung hara lengkap, walaupun jumlahnya sedikit;
· Membantu proses pelapukan bahan mineral;
· Memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia tanah.
Dewasa ini banyak dihasilkan teknologi atau cara pembuatan pupuk organik cair, dengan berbagai macam bahan decomposer sebagai pengurai, dan bahan organik yang digunakan. Pupuk Organik Cair (POC) biasanya dibuat dari bahan urinee ternak dan yang banyak dijual dipasaran pupuk cair yang terbuat dari urinee kelinci. Pada kesempatan ini akan disajikan cara pengolahan pupuk organik cair dengan bahan organik dari kotoran kambing dan urinee kelinci.
PEMBUATAN 50 LITER PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN & URINEE KAMBING
BAHAN :
• 10 kg kotoran kambing,
• 500 ml molases/tetes tebu
• 500 gram pupuk SP-36
• 500 ml EM4, (decomposer)
• 2 lempeng yeast/ragi tape
• 50 liter air bersih
Alat :
• Drum plastik bertutup
• Ember
• Kantong terbuat dari kain
• Gayung
• Gelas skala liter
Tahapan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari kotoran & urine kambing
- Jika butiran kotoran kambing telah mengeras, kotoran kambing harus dihancurkan terlebih dahulu dengan cara ditumbuk.
- Masukan kotoran kambing sebanyak 15 kg pada kantong kain berpori.
- Masukan bahan yang lain dalam drum, dan khusus untuk molases dan SP-36 dengan cara melarutkan terlebih dahulu dengan air pada ember.
- Setelah drum semua bahan telah masuk dalam drum, masukan kantong kain yang berisi kotoran kambing.
- Masukan air bersih hingga drum berisi 50 liter air, pastikan kantong kotoran kambing tercelup dalam air, agar tercelup bisa diberikan beban batu dalam kantong tersebut.
- Setelah semua bahan dimasukan tutuplah drum rapat-rapat dan diamkan selama 48 jam.
- Setelah 48 didiamkan, buka tutup drum kemudian lakukan pengadukan pada pagi dan siang hari setiap hari hingga hari ke 7, setelah hari ke 7 POC sudah dapat digunakan untuk tanaman.
Cara aplikasi POC pada tanaman :
1 liter POC dicampur 50 liter air untuk disiramkan pada tanah yang berada disekitar tanaman.