Obat Herbal Tradisional Atasi Flu

Obat Herbal Tradisional Atasi Flu ini sudah sangat jarang digunakan karena lebih banyak yang menggunakan obat berbahan kimia. Padahal obat tradisional biasanya lebih cepat menyembuhkan penyakit. Apalagi seperti di Indonesia yang musim penghujannya setengah tahun, pasti sudah dapat ditebak banyak orang terkena flu. Untuk kita yang sudah terkena penyakit Flu ini tidak perlu khawatir, karena penyebab Flu adalah Virus.
Obat Herbal Tradisional Atasi Flu
Sebenarnya virus ini tidak ada "obatnya". Tetapi dengan kehendak Allah SWT yang maha adil, walau tidak ada obatnya, virus tersebut hanya bersifat sementara untuk berada di tubuh kita. Dan seiring dengan meningkatnya sistim kekebalan tubuh kita, virus itu sendiri akan hilang dari tubuh kita.

Berikut ini adalah 11 obat tradisional untuk mengobati penyakit flu yang akan dibagikan oleh blog diawali.

 Obat Herbal Tradisional Atasi Flu

1. Vitamin C
Vitamin C hanya mampu mencegah flu biasa dan mengurangi reaksi gejala-gejala flu, menurut penelitian terbaru. Namun meski demikian Vitamin C tetap bermanfaat untuk melawan flu dan batuk.

2. Madu
Menurut studi madu juga menunjukkan dapat membantu meringankan iritasi pada tenggorokan dan diyakini mengandung antioksidan dan anti bakterial. Oleh karena itu Madu populer sebagai obat mujarab di beberapa negara didunia. Madu juga terbukti meredakan batuk dan membantu tidur nyenyak pada anak-anak berusia satu tahun ke atas.

3. Ginseng
Banyak manfaat dari ginseng ini mulai dari memperbaiki ingatan, memperbaiki konsentrasi, kelelahan, masalah yang berkaitan dengan penuaan, depresi ringan dan bahkan untuk ibu setelah melahirkan. Oleh karena itu Ginseng dianggap sebagai suplemen herbal yang populer. Kandungan dalam ginseng meningkatkan sistem imun tubuh, untuk itu tak salah jika ginseng disebut berkhasiat sebagai obat flu.

4. Bawang Merah
Rendam potongan bawang merah mentah di madu, biarkan selama semalaman. Gunakan campuran ini seperti sirup obat batuk. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan banyak bawang merah dalam masakan saat sedang terkena flu. Karena kandungan dalam bawang merah yang tak jauh beda dengan bawang putih, mengandung kimia antiviral.

5. Zat Besi
Zat besi dapat Anda temukan pada makanan seperti daging, hati, seafood dan telur. Saat ini juga sudah tersedia dalam bentuk pil dan sirup. Kenapa zat besi bermanfaat? Zat ini memiliki efek menguatkan sistem imun tubuh, mood, kehidupan seks dan kesehatan yang berhubungan dengan pernafasan. Zat besi juga merupakan mineral esensial yang dibutuhkan lebih dari 300 enzim yang ada di dalam tubuh. Saat Anda mendapatkan gejala-gejala flu awal, tambahkan asupan zat besi dalam diet Anda. Sebagai bonusnya, zat besi ini dapat sedikit membantu menurunkan gejala flu.

6. Jahe
Jahe dipercaya sejak dulu kala sebagai obat tradisional China dalam memerangi gejala flu. Dalam pengobatan India, ayurveda juga dipercaya hal yang sama. Jahe panas ditambah jeruk nipis dan madu bisa dijadikan minuman di saat hujan. Tapi bagi yang baru menjalani operasi,sebaiknya hindari minum jahe selama dua minggu.

7. Bawang Putih
Bawang putih dipercaya memiliki banyak manfaat. Allicin adalah yang paling ampuh melawan flu. Menurut studi kandungan allicin dalam bawang putih dapat mengurangi resiko terjangkit flu dan menyembuhkan sakit flu dengan cepat. Tapi ada efek samping bagi penderita gula darah dan wanita hamil. Menurut tes bawang putih memang mampu membunuh virus influenza. Tambahkan bawang putih pada sop ayam, yang juga dipercaya meredakan gejala flu, lalu nikmati saat masih panas.

8. Analgesik: 
daun sembung (Blumea balsamifera), daun pepaya (Caricapapaya), bunga cengkeh (Syzygium aromaticum), rimpang kunyit (Curcumadomestica), dan rimpang kencur (Kaempferia galanga).

9. Antipiretik: 
buah kapulaga (Amomum cardamomum), buah belimbingmanis (Averrhoa carambola), buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi),rimpang bangle (Zingiber cassumunar), daun cincau (Cyclea barbata)dan daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata).

10. Stomakik: 
daun seledri (Apium graveolens), daun sambiloto (Andrographispanicul ata), rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza), cincau (Cycleabarbata), dan buah pare (Momordica charantia).

11. Roboransia: 
daun bayam duri (Amaranthus spinosus), rimpangkencur (Kaempferia galanga), buah pace (Morinda citrifolia), dan buah pare (Momordica charantia).

Tentu saja proses penyembuhan melalui obat flu alami tersebut tidak secepat apabila kita meminum obat pilek modern. Kita harus sabar dan rutin untuk mendapatkan hasil maksimal. Akan tetapi, jangan lupa bahwa obat pilek tradisional jelas lebih aman dibanding obat sintetis kimiawi. Ini juga berlaku untuk obat batuk tradisional dan lainnya.

Sekarang, semua pilihan ada ditangan anda dan setiap pilihan ada konsekwensinya masing-masing. Namun, kami tetap menyarankan supaya para pengunjung situs ini lebih suka menggunakan obat flu alami dibanding obat modern. Karena selain alasan faktor keamanan jangka panjang, obat pilek tradisional juga lebih murah atu bahkan gratis jika kita mau mencari di lingkungan sekitar.