Salam pertanian!! Tema artikel kali ini yang akan membahas tentang dosis dan cara pemupukan tanaman padi merupakan jawaban beberapa rekan yang sharing dengan Gerbang Pertanian. Pertanyaan tentang dosis dan cara pemupukan tanaman padi akan terlalu panjang jika saya jawab melalui SMS. Oleh karena itu untuk pertanyaan yang jawabannya lumayan panjang akan kami jawab melalui postingan saja, maka mohon maaf kalau jawabannya tidak cepat terjawab oleh kami.
Sebenarnya untuk menjawab pertanyaan dosis dan cara pemupukan tanaman padi sangatlah sulit karena dosis pemupukan tanaman padi sangat relatif sekali, sangat tergantung dari cuaca atau iklim, jenis tanah, ketersediaan unsur hara dalam tanah, ketersediaan bahan organik dalam tanah, varietas tanaman padi, jenis pupuk yang diberikan dan cara pemberian pupuk. Oleh karena itu jika artikel yang maspary tulis kali ini tidak sesuai dengan kebiasaan anda kami mengucapkan mohon maaf.
Seperti telah maspary tulis diatas bahwa dosis pupuk untuk tanaman padi sangatlah variatif sekali antara daerah yang satu dengan yang lain, antara petani yang satu dengan petani yang lain dan antar musim juga berbeda. Kalau maspary boleh merekomendasikan justru gunakan ilmu titen anda, maksudnya cobalah dengan dosis yang kecil dulu kalau hasilnya kurang bagus baru dinaikkan dosisnya pada musim yang akan datang. Anda tentunya yang lebih paham dengan kondisi tanah anda.
Sebagai gambaran saja untuk tanah normal pemerintah memberikanrekomendasi pupuk untuk tanaman padi sebagai berikut, Urea sebesar 200 kg - 250 kg, SP36 100 kg - 150 kg dan KCl 75 kg - 100 kg. Jika menggunakan NPK dosisnya adalah 100 kg urea dan 300 kg NPK. Itu hanya dosis anjuran, untuk menentukan dosis secara tepat maka anda harus melakukan uji coba pada tanah milik anda sendiri baik itu antar musim maupun antar lokasi.
Berikan pupuk menurut prediksi anda dan lakukan pengamatan sudah maksimal apa belum. Jika belum lakukan pemupukan dengan dosis yang berbeda lagi, demikian seterusnya sampai anda menemukan dosis yang benar-benar optimal untuk tanaman padi anda. Tapi dalam pemeberiannya jangan terlalu jauh melampaui anjuran pemerintah tersebut diatas.
Waktu pemberian pupuk pada tanaman padi juga sangat bervariasi, tetapi menurut maspary adalah sebagai berikut:
- Jika anda menggunakan Urea, SP36 dan KCl (200-250 Kg : 100-150 Kg : 75-100 Kg /ha). Satu hari sebelum tanam lakukan penyebaran pupuk SP36 100%. Setelah umur 7 hst lakukan penyebaran Urea 30% dengan KCl 50%. Ketika umur 20 hst lakukan penyebaran urea 40 % dan setelah berumur 30 hst lakukan penyebaran urea 30% dan KCl 50%. Jika anda menggunakan Urea, SP36 dan KCl namun anda mempunyai BWD. Aplikasi pertama dan kedua sama seperti diatas (Sebelum tanam aplikasi SP36 100%, 7 hst aplikasi urea 30% ditambah KCl 50%), tetapi setiap seminggu sekali lakukan tes warna daun dengan BWN. Jika hasil pengetesan tersebut dirasa butuh penambahan urea baru lakukan penambahan sedikit saja sekitar 10%. Pengetesan dilakukan sampai tanaman padi berumur 40 hst. Pada umur 30 hst KCL yang tersisa 50% diberikan semuanya.
- Jika anda menggunakan Urea dan NPK Ponska (100 Kg : 300 Kg / ha). Umur 7 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%, pada umur 20 hst berikan urea 40% dan setelah umur 30 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%. Jika menggukan BWD aplikasi 7 hst berikan Ponska saja 50% tanpa urea, setelah satu minggu lakukan test dengan BWD jika hasil tes dirasa perlu penambahan urea lakukan penambahan 10% saja. Demikian seterusnya lakukan pengetesan setiap seminggu sekali dengan BWD. Ketikan umur 30 hst berikan Ponska yang 50%.
- Jika anda menggunakan Urea dan NPK Pelangi (100 Kg : 300 Kg / ha). Berikan NPK pelangi 100% di saat padi berumur 1 hst. Setelah satu minggu berikan urea 30%. Ketika umur 20 hst berikan urea 40% dan ketika padi berumur 30 hst berikan urea yang 30%. Jika anda menggunakan BWD berikan NPK Pelangi 100% ketika padi berumur 1 hst, setelah 7 hst lakukan test dengan BWD dan jika hasil test BWD dirasa perlu dilakukan penambahan lakukan penambahan urea 10% saja. Demikian seterusnya lakukan pemberian urea setelah melakukan test dengan BWD setiap 1 minggu sekali.
Beberapa cara aplikasi pupuk pada tanaman padi menurut maspary adalah :
- Taburkan secara merata pada areal sawah jika anda menggunakan sistem tegel.
- Jika anda menggunakan sistem tanam jajar legowo maka pemberian pupuk hanya pada tempat yang ada tanamannya atau diluar legowo. Pemberian atau penyebaran dilakukan melalui legowo tersebut.
- Pemberian pupuk ada juga yang dijimpitkan dan ditaruh diperempatan jarak tanaman padi. Jadi tidak disebar secara merata.
- Ada juga petani yang kreatif yang memberikan pupuk tersebut dengan cara dijimpitkan di perempatan di antara tanaman lalu diinjak dengan satu kaki.
Semua itu terserah anda, jika ada waktu dan tenaga pemberian pupuk dengan cara dijimpit dan diinjak merupakan pemberian pupuk paling efektif karena bisa mengurangi terbuangnya pupuk oleh penguapan maupun terbawa aliran air. Namun jika anda merasa repot dan nggak ada waktu boleh disebar saja secara merata.
Itulah dosis dan cara pemupukan padi versi Gerbang Pertanian semoga tidak menambah bingung pembaca semua. Semua yang kami tulis tersebut hanyalah merupakan pengalaman kami dilapangan. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan para petani indonesia, dan tentunya maspary berharap tulisan ini bisa membantu meningkatkan produksi petani semua (maspary).
FASE TUMBUH PADI
Dengan melihat 2 kondisi ini saja, kita akan kesulitan untuk menentukan kapan waktu pemupukan yang tepat bagi keduanya.
Kalau saya pribadi, untuk menentukan kapan tanaman padi dipupuk dilihat dari fase-fase tumbuhnya tanaman padi.
Saya ambil contoh padi ciherang yang berumur 115 – 125 hari.
Biasanya pembagian fase-fase ini adalah sbb :
- persemaian 20 hari
- fase vegetatif 35 hst
- fase generatif reproduktif 36-65 hst
- fase generatif pematangan 66-100 hst
- persemaian 20 hari
- fase vegetatif 35 hst
- fase generatif reproduktif 36-65 hst
- fase generatif pematangan 66-100 hst
- PUPUK DASAR, Sswaktu bibit pindah tanam, bibit perlu waktu sekitar 8-12 hst atau rata-rata 10 hst untuk dapat memperkokoh perakaran. Saat inilah, sebaiknya pemupukan pertama dilakukan. Sebab pada saat itu daun dan akar tanaman padi sudah mulai berkembang. Dengan demikian akan maksimal menyerap unsur hara.
Jangan diberikan pada waktu 0-5 hst, sebab daun dan akar tanaman padi belum berkembang dan masih dalam kondisi stres. Artinya akar belum siap menerima pupuk. Bila kita berikan akan sia-sia, apalagi kita berikan pupuk urea dalam jumlah yang tinggi. Sebab pupuk urea mudah menguap dan bersifat higroskopis. Pada waktu pemberian sebaiknya memperhatikan kondisi air. Sebaiknya sewaktu pemberian pupuk, saat kondisi air lagi macak-macak.
- PUPUK SUSULAN KE-1 . Diberikan sekitar pekan ke 3 ( sekitar 21-25 hst ) ditandai setelah para petani melakukan pengoyosan, saat inilah pemupukan dilakukan. Sewaktu pengoyosan dilakukan maka akar tanaman padi akan putus. Dengan putusnya akar, tanaman akan membentuk anakan baru. Pada kondisi ini seperti ini, tanaman dapat maksimal penyerap unsur hara yang diberikan. Dengan demikian, tanaman padi akan menghasilkan jumlah anakan yang maksimal ke depannya.
- PUPUK SUSULAN KE-2. Diberikan sekitar umur tanaman mencapai pekan ke 5 ( sekitar 30-40 hst ). Masa ini adalah peralihan dari fase vegetatif ke generatif. Dalam kondisi ini tanaman sedang membutuhkan nutrisi yang tinggi. Hal ini ditandai dengan keluarnya daun bendera atau padi bunting. Artinya malai padi akan segera keluar. Pada umur tersebut adalah saat yang tepat pemupukan tahap ke 3 diberikan. Dengan demikian, tanaman padi akan menghasilkan malai yang optimal.
Jadi bila kita ingin melakukan pemupukan tanaman padi, lihatlah 3 kondisi yang saya sebutkan di atas. Saat itulah kondisi tanaman padi akan maksimal menyerap unsur hara yang kita berikan. Dan hasilnya, kita sebagai petani akan puas memanennya sambil tersenyum. Semoga,,,
http://www.gerbangpertanian.com/2011/06/dosis-dan-cara-pemupukan-padi.html