Sejarah Pohon Bodhi - Pohon Bodhi (Ficus religiosa, suku ara-araan atau Moraceae) adalah pohon yang dikenal dalam agama Buddha sebagai tempat Buddha Gautama mencapai pencerahan sempurna. Pohon ini dipandang suci oleh umat agama Buddha.
Di Candi Borobudur terdapat Pohon Bodhi yang merupakan keturunan langsung dari pohon induk yang terdapat di Bodhgaya, India, tempat Buddha Gautama mencapai pencerahan sempurna.
Pohon Bodhi (“Pohon Pencerahan” yang juga dikenal dengan Pohon Bo) di Bodhgaya merupakan keturunan langsung dari pohon Bodhi asli tempat Petapa Gautama mencapai pencerahan.
Setelah bermeditasi selama 49 hari, diceritakan bahwa Petapa Gautama menjadi Buddha, “Dia Yang Tercerahkan”.
Sejarah
Menurut tradisi Buddhis, Siddharta Gautama akhirnya meninggalkan praktik tapa keras dan bersedia menerima persembahan susu dan madu dari seorang gadis muda. Beliau kemudian duduk dibawah Pohon Bodhi dan bersumpah untuk tidak pergi beranjak sebelum mencapai pencerahan.
Setelah 49 hari bermeditasi dengan mendalam, Siddharta akhirnya mencapai cita-citanya dan menjadi seorang Buddha, “Dia Yang Tercerahkan”. Buddha sendiri tetap dalam posisi meditasi selama seminggu setelah pencerahan-Nya, kemudian berlatih meditasi jalan di sekitar Pohon Bodhi selama seminggu lagi.
Apa Yang Dilihat
Pohon Bodhi disebut para ahli botani (tanaman) sebagai Ficus religiosa (pohon fig yang suci) karena digunakan sebagai tempat Buddha bernaung. Pohon ini termasuk spesies pohon fig (beringin) dalam keluarga Moraceae. Daun pohon ini berbentuk hati.
Pohon Bodhi yang ada sekarang bukanlah pohon asli tempat Buddha mencapai pencerahan-Nya lebih dari 2.500 tahun silam, tetapi merupakan keturunan langsung dari pohon asli tersebut.
Pada abad ke-3 SM, putri Kaisar Asoka bernama Sanghamitta membawa cabang Pohon Bodhi asli menuju Sri Lanka dan ditanam di Anuradhapura, dimana pohon anakan ini masih hidup dan tumbuh hingga hari ini. Pohon Bodhi di Anuradhapura ini juga telah ditetapkan sebagai pohon tertua yang tercatat dalam sejarah dan merupakan pohon pertama yang ditanam manusia dengan tanggal yang pasti.
Menurut salah satu tradisi, istri Asoka cemburu dengan Pohon Bodhi yang asli dan menghancurkannya karena Kaisar Asoka lebih sering menghabiskan waktunya di Pohon Bodhi ini.
Catatan lain mengatakan bahwa pohon asli ini hancur pada abad ke-7 Masehi. Tetapi hampir semua catatan mengatakan bahwa pohon asli memang telah hancur dan ditanam kembali menggunakan cangkokan dari pohon Bodhi di Sri Lanka.
Jalan tempat Buddha melangkah setelah pencerahan-Nya ditandai oleh Chankramanar, “Jalan Permata,” sejajar dengan 19 teratai dan terletak di sisi utara Vihara Mahabodhi.
Pada minggu ketiga, Buddha merenungkan jasa-jasa kebajikan dari Pohon Bodhi, yang saat ini tempat tersebut ditandai dengan Stupa Animeschalochana.
Jaya Sri Maha Bodhi
Pohon tertua yang masih hidup (dari semua jenis) yang diketahui tanggal penanamannya adalah Jaya Sri Maha Bodhi, sebuah Pohon Bodhi di Sri Lanka, dibawa oleh Sanghamitta dan ditanam pada tahun 288 SM.
Jaya Sri Maha Bodhi adalah pohon beringin sakral yang terdapat di Anuradhapura, Sri Lanka. Pohon tersebut merupakan anak pohon dari Pohon Bodhi bersejarah dimana Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Pohon tersebut ditanam pada tahun 288 SM dan merupakan pohon yang ditanam manusia yang paling tua di Bumi dengan tanggal penanaman yang diketahui.
Pohon tersebut ditanam di daerah tinggi sekitar 6.5 m (21.3 kaki) di atas tanah dan dikelilingi oleh pagar, dan pada saat ini pohon tersebut adalah salah satu relik yang paling sakral dari umat Buddha di Sri Lanka serta dihormati oleh umat Buddha di seluruh dunia. Tembok yang mengelilingi sekitar pohon tersebut dibangun pada masa pemerintahan Raja Kirthi Sri Rajasingha untuk melindunginya dari gajah liar yang mungkin dapat merusak pohon tersebut.
Pohon tersebut merupakan cabang pohon bagian selatan dari Pohon Sri Maha Bodhi di Bodhgaya di India dimana Buddha mencapai pencerahan sempurna. Pada abad ke-3 SM, pohon beringin Buddha (Pohon Bodhi) dibawa ke Sri Lanka oleh Sanghamitta Thera (Sansekerta: Sanghamitra), putri Raja Asoka dan pendiri Sangha Bhikkhuni di Sri Lanka.
Pada tahun 249 SM, Sri Maha Bodhi ditanam di Taman Mahameghavana di Anuradhapura oleh Raja Devanampiyatissa.
Sumber artikel : http://myrealityandmyfantasy.blogspot.com/2013/05/pohon-bodhi.html