Gejala dan Tanda Anak Cacingan

Gejala dan Tanda Anak Cacingan, Anak cacingan jangan sampai diremehkan. Cacingan bisa menghambat pertumbuhan anak baik secara fisik maupun kecerdasannya. Anak cacingan bisa menjadi kekurangan gizi dan mengalami masalah di bagian pencernaan. Oleh sebab itu, penting mengenali gejala anak cacingan sejak awal.
Gejala dan Tanda Anak Cacingan

Para ibu yang mempunyai anak hendaklah mengenali beberapa gejala awal terjadinya penyakit cacingan.

Dan berikut ini ciri-ciri penyakit cacingan pada anak dan orang dewasa:

  1. Nyeri di perut. Cacingan juga dapat menimbulkan sakit perut yang dapat menyebabkan diare.
  2. Berat badan rendah karena kekurangan gizi. Sebab, nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh juga menjadi makanan cacing.
  3. Lesu dan lemas akibat kurang darah (anemia). Disebabkan oleh cacing tambang, membuat tubuh menjadi lemas kekurangan darah karena dihisap cacing.
  4. Batuk tak sembuh-sembuh. Ini akibat cacing dapat hidup di paru-paru sehingga menyebabkan batuk yang tak sembuh-sembuh.
Nah, sekarang anda sudah tahu kan jenis tanda gejala cacingan dan anda harus menerapkan perilaku hidup sehat di karenakan hanya itulah yang dapat meminimalkan seseorang terjangkit cacingan.
DAN BERIKUT INI CACING-CACING PARASIT YANG MERUGIKAN PAGI MANUSIA :
1.CACING KREMI
Cacing kremi atau cacing kerawit  adalah cacing yang paling sering menyerang balita dan anak-anak, cacing ini sangat merugikan di karenakan cacing ini akan terus memakan dan mencuri nutrisi dari sumbermakana dari usus. Cacing Kremi ini juga sangat mudah menular dari berbagai sumber.
2.CACING PITA
Cacing pita terkandung dalam daging babi dan tak jarang di sapi juga ada. Cacing Pita berbentuk pipih panjang seperti pita dan sangat sulit mati. Cacing pita ini biasanya akan menginfeksi organ lain seperti otot, kulit, jantung, mata otak.
3. CACING GELANG
Cacing gelang salah satu cacing yang berukuran besar, sangat mudah menjangkitai manusia ataupun binatang. Cacing gelang mempunyai ciri2 menyerupai cacing tanah akan tetapi cacing ini hidup dan berkembang di usus dan juga dapat berpindah2 ke organ lainya.

Fakta-fakta tentang penderita cacingan:
Badan kurus karena cacingan
Fakta :
Cacingan menimbulkan berbagai gejala pencernaan yang sudah pasti mempengaruhi nafsu makan anak. Selain tidak nafsu makan, gejala lain yang memastikan cacingan adalah ditemukan cacing dalam kotoran. Kadangkala anak juga mengeluh demam.
Keluhan pada cacingan yang sudah berat, misalnya, muntah, napas sesak, sakit perut, perut kembung, dan sumbatan usus.  Anak menjadi mudah mengalami intoleransi laktosa dan gangguan penyerapan vitamin dan nutrisi lainnya hingga ia kurang gizi.

Cacing bisa menyebabkan batuk-batuk
Fakta :
telur cacing gelang yang tertelan berubah menjadi larva dan dapat “berjalan-jalan” dalam tubuh melalui liver, bersama aliran darah darah ke paru-paru. Larva yang berada di paru-paru dapat menimbulkan gejala batuk-batuk pada si kecil. Larva ini dapat “memanjat” ke tenggorokan dan tertelan lagi ke usus halus, tempat mereka tumbuh menjadi cacing dan bertelur.

Perut buncit disebabkan cacingan
Fakta :
Perut buncit memang menjadi salah satu gejala cacingan yang sudah cukup parah. Anak lebih sering mengalami gejala ini karena saluran cernanya yang relatif kecil. Cacing gelang (ascaris lumbricoides) yang jumlahnya sudah banyak tak hanya membuat perut “penuh” tetapi juga dapat menggumpal di usus menyebabkan sumbatan (obstruksi) yang berbahaya.

Cacingan menyebabkan anemia
Fakta :
Beberapa cacing “mengisap” darah, misalnya cacing cambuk. Cacing jenis lain seperti cacing gelang bisa secara tak langsung menyebabkan anemia karena anak menjadi tidak nafsu makan dan asupan nutrisi pun berkurang, termasuk zat besi dan asam folat yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Ini tentunya terjadi pada kasus yang sudah berat

Makan kelapa parut dapat menyebabkan anak terkena cacing kremi
Fakta :
Cacing kremi atau pinworm atau enterobiasis, paling sering menyerang anak usia sekolah dasar. Gejala cacing kremi yang paling mengganggu adalah gatal di daerah anus dan kemaluan. Anak-anak yang terkena cacing kremi bukan berarti jorok atau sering bermain tanah. Karena banyak juga anak-anak yang “bersih” terkena cacing kremi.
Penularan cacing kremi tidaklah lewat tanah atau makan kelapa parut. Penularan terutama lewat tangan. Karena gejala gatal, tangan kita menggaruk, telur cacing mudah sekali menempel di tangan. Tangan inilah yang memindahkan telur cacing ke benda-benda seperti seprai, handuk, pakaian (terutama pakaian tidur), toilet, benda-benda di kamar mandi, makanan, gelas mnum, alat tulis, mainan, meja, dan lain-lain. Telur cacing yang amat kecil ini bisa bertahan hingga 2-3 minggu di berbagai permukaan. Telur menempel di tangan orang lain dan masuk ke mulut, berkembang biak di saluran cerna, dan bila saatnya ibu cacing ingin bertelur, ia akan bermigrasi ke anus dan rektum dan bertelur di sana. Inilah yang menimbulkan gangguan gatal.

Pemberian obat cacing bisa diberikan secara rutin tanpa perlu diagnosis pasti
Fakta :
Penelitian menunjukkan pemberian obat cacing secara rutin pada anak sekolah di daerah yang endemis cacingan dapat menurunkan angka cacingan di daerah tersebut dan memperbaiki tumbuh kembang anak.
Semoga artikel diatas membantu anda semua.