Tampilkan postingan dengan label Alkisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alkisah. Tampilkan semua postingan

Cerpen Cinta : Kisah Sedih Faizan Dengan Seorang Gadis Arab Saudi

Cerpen cinta sedih
Namaku Faizan, aku dari Pakistan, ini adalah kisah nyata antara aku dan Hana yang terjalin di Internet.
Aku bertemu dengan seorang gadis di sebuah situs bahasa yang menyediakan layanan mengobrol melalui suara secara online. Aku selalu menggunakan layanan komunikasi ini hingga suatu hari aku menemukan Hana yang tinggal di Arab Saudi. Aku bicara dengannya tidak lama kemudian dan memberikan aku id skype yang menandai keintiman obrolan kami berdua di dunia maya.
Aku bicara dengannya hari itu selama satu jam. Ketika itu sudah larut malam di tempat dimana aku tinggal jadi aku tidak bisa bicara dengannya terlalu lama. Hari berikutnya dia online dan mengatakan kalau aku seharusnya jadi kakaknya. Aku terkejut mendengarnya dan dia mengatakan aku akan jatuh cinta jika aku terlalu sering bicara dengannya meski kapasitasnya hanya di dunia maya. Mendengar pendapat Hana itu, aku berbohong padanya bahwa aku sedang jatuh cinta dengan seseorang di sini.
Sulit bagi masyarakat non muslim untuk memahami situasi ini tapi tidak dengan masyarakat muslim seperti di Arab Saudi dimana para gadis tidak boleh bicara dengan para pria yang menjawab mengapa dia mengatakan hal seperti itu.
Setelah hari itu aku sangat marah karena aku sedang punya banyak masalah. Dia bertanya kenapa aku marah-marah, aku bilang saja kalau aku sedang punya banyak masalah kemudian dia mencoba untuk meyakinkan aku bahwa semuanya akan baik-baik saja, dia akan berdoa untukku dan tanpa aku sadari Hana menyatakan cintanya padaku. Aku syok dan terkejut mendengarnya. Budaya Arab Saudi sangat berbeda dengan budaya dari belahan benua lain seperti di Eropa dan Asia.

Aku bertanya kenapa dia mencintaiku dan dia menjawab dia tidak tahu kemudian menghilang begitu saja selama beberapa hari. Hana jarang muncul dalam pikiran dan mimpiku tapi ketika dia online kembali aku mulai merasakan sesuatu.
Aku menanyakan seputar foto yang dia kirim ke aku beberapa hari yang lalu, yang hanya menampilkan matanya, aku bilang kenapa fotonya seperti itu dan aku hanya menerima jawaban bahwa ia tidak bisa menunjukkan foto wajah yang sesungguhnya ke aku. Di Arab Saudi para wanita selalu memakai cadar dimana kalian hanya bisa melihat mata mereka.
Jadi aku bilang aja ke dia kalau itu bukan masalah dan dia menunjukkan sejumlah foto-foto kamar dan rumahnya, hidupnya seperti seorang ratu yang kaya raya dan menyenangkan.
Aku selalu memimpikan seorang ratu akan datang padaku dan situasi ini mirip dengan kehidupan Hana. Tampaknya aku telah menemukan ratu itu dalam hidupku. Kemudian aku memberikan dia nomor hpku dan kami mulai mengobrol. Dia sering menelponku tetapi aku tidak bisa menelpon balik karena biaya komunikasi yang terlalu mahal.
Ketika aku menulis sebuah pesan untuk Hana, aku tiba-tiba menerima pesan yang menggambarkan perasaan kecewa Hana bahwa aku ini tidak mencintainya.
Aku tidak yakin dengan apa yang sedang aku tulis dan apakah aku mencintainya tapi dia mulai menangis melalui Skype-

dan aku bahkan bisa mendengar suaranya. Aku mencoba untuk menenangkan dia tapi dia hanya membisu dan kemudian mematikan mic.
Sesuatu yang salah terjadi pada diriku ketika aku mulai bermimpi menikahi seorang gadis yang memakai cadar dan namanya Hana. Aku menceritakan mimpiku itu dan Hana pun mengalami hal yang sama. Aku memaksa dia untuk memberitahukan aku mempinya dan dia mencerikan apa yang dia rasakan tentang aku.
Setelah itu Aku mulai berpikir bahwa aku sedang jatuh cinta padanya karena kerjaku hanya miscall dia dan setelah itu dia menelpon dan mulai bicara mendengarkan suaranya.
Suatu hari dia bilang ke aku orang tuanya ingin menikahkan dia dengan sepupunya.

Dia menangis dengan situasi tersebut sambil mengutarakan isi hatinya bahwa Hana ingin menikah denganku.
Aku mulai dihampiri rasa takut yang luar biasa, dia akan segera meninggalkan aku sendirian. Aku sendiri belum yakin akan perasaanku dan terus meyakinkan Hana bahwa kami akan menikah suatu hari nanti meski aku sadari ini sulit terjadi mengingat aku tinggal di Pakistan sementara Hana di Arab Saudi.
Di hari yang sama aku memaksa dia untuk mengirimkan aku foto dia yang sesungguhnya tanpa mengenakan cadar tapi dia menolak dan memberitahukan aku kalau sepupu dan orang tuanya akan datang melamar pada pukul 4 sore.
Sejak pagi itu aku bilang ke dia kalau aku hanya akan mengirim pesan tertulis dan tidak mau bicara tapi aku ternyata tidak dihiraukan dan malahan Hana menjawab kalau itu bukanlah masalah baginya. Ketika aku sedang menulis pesan untuk Hana, aku menerima sebuah pesan yang mengatakan kalau dia harus pergi dan di akhir dia juga bilang kalau dia berdoa untukku yang ada di sini.
Hana tiba-tiba menelpon hanya untuk mendengar suaraku dan menutup teleponnya dimana setelah itu aku pergi tidur. Ketika aku bangun aku melihat sebuah pesan yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian aku dapat lagi pesan dalam bahasa arab yang lain. Aku menanyakan arti pesan tersebut kepada teman-teman di internet dan mereka mengatakan bahwa itu adalah pesan dari ibunya yang sedang memaki-maki aku.

Aku syok, apa yang sedang terjadi padaku dan Hana. Kemudian aku menerima sebuah email dari seorang teman Hana yang mengatakan bahwa Hana sedang dikurung di sebuah kamar karena menolak untuk menikahi sepupunya dan dia tidak bisa menghubungi aku lagi karena ibunya membaca seluruh pesan yang aku kirim padanya. Teman Hana menyarankan aku untuk melupakan Hana dan dia akan mengatakan pada Hana bahwa aku akan melupakannya karena aku mencintainya. Tetapi aku membalasnya aku tidak akan pernah melupakan Hana.
Setelah hari itu Hana meneleponku dan mengatakan ibunya sedang di kamar mandi. Dia menggunakan hp untuk menelepon dan menceritakan kodisinya yang sedang sakit. Ibunya datang dari Mecca dan dia sedang di Abha kota yang lain.
Setelah aku menerima email darinya dia akan pergi ke Mecca dan dia akan menghubungi aku dari sana dan mengatakan dia hanya akan menikah denganku diluar dari pada itu dia akan mati. Setelah beberapa hari kemudian temannya mengirim email bahwa Hana telah menikah dan dia sedang di Jeddah-

karena ibunya berbohong padanya dan membawanya ke Jeddah dan dia menikah sekarang. Hari berikutnya aku mendapat informasi kalau suami Hana memukulnya karena Hana tidak ingin disentuh dan sedang dirawat di rumah sakit University Hospital Jeddah dalam keadaan sedang koma.
Aku hanya bisa berdoa untuknya dan beberapa hari kemudian teman Hana mengatakan mata Hana sudah terbuka dan dia akan baik-baik saja segera. Tapi hari berikutnya, tepatnya pada malam hari aku mendapat sebuah pesan dari HP Hana yang ditulis dalam bahasa Arab.
Aku menanyakan arti pesan tersebut kepada beberapa orang di internet dan mereka mengatakan bahwa isi pesan tersebut adalah Hana sudah meninggal.
Aku mengirim email balasan ke teman Hana dan dia mengatakan hal yang sama kalau Hana sudah meninggal. Aku memaksa dia untuk memberi tahu aku nama rumah sakitnya. Dia memberi tahukan aku dan aku menelpon ke sana tapi pihak rumah sakit mengatakan mereka tidak punya pasien bernama Hana.

Aku menanyakan kenapa tidak ada nama Hana di rumah sakit itu dia bilang ini adalah perilaku kekerasan dan suami Hana dipenjara karena itu pihak rumah sakit menyembunyikan identitas Hana. Setelah itu aku selalu berdoa kepada Tuhan tetapi Hana tidak pernah lagi menghubungiku.
Aku masih belum yakin apakah aku mencintainya atau tidak tetapi aku selalu menangis saat-saat aku berpikir bahwa aku telah membunuh Hana jika benar Hana mati hanya karena dia mencintaiku. Aku selalu bertanya ke orang-orang Arab apakah di antara mereka ada yang mengenal seorang yang bernama Hana tetapi mereka semua menjawab tidak tahu.
Sumber artikel : http://mukzizatislam.blogspot.com/2012/10/kisah-cinta-sedih-faizan-dgn-seorang.html


Cerita Islami : Petuah Bagi Ahli Maksiat


Suatu saat seorang ahli hikmah, Ibrahim bin Adham didatangi seseorang yang mengaku ahli maksiat. Ia mengutarakan niatnya untuk keluar dari kubangan dunia hitam. Maka Ibrahim bin Adham memberikan nasihatnya, seraya berkata,
“Jika Anda ingin menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka tidak mengapa kamu meneruskan kesukaanmu berbuat maksiat.”
            Mendengar perkataan Ibrahim, sang ahli maksiat itu dengan rasa penasaran bertanya, “Ya, Abu Ishaq (panggilan Ibrahim bin Adham) apa saja syarat-syarat itu?”
            Ibrahim bin Adham berkata, ”Syarat pertama, jika Anda ingin melakukan maksiat kepada Allah, maka janganlah kamu memakan rezeki-Nya.”

            “Lalu, aku harus makan dari mana? Bukankah semua yang di bumi ini rezeki Allah?” kata sang ahli maksiat penuh keheranan.
            Ibrahim bin Adham berkata lagi, “Ya, kalau Anda sudah menyadarinya, masih pantaskah kamu memakan rezeki-Nya, sedangkan kamu melanggar perintah-perintah-Nya. Kemudian syarat kedua, kalau Anda ingin bermaksiat kepada-Nya, maka jangan tinggal di bumi-Nya.”
            “Ya, Abu Ishaq, kalau demikian aku tinggal di mana? Bukankah semua bumi dan isinya ini kepunyaan Allah?” kata lelaki itu.
            “Ya Abdullah, renungkanlah olehmu, apakah masih pantas memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu masih hendak melanggar perintah-Nya?” kata Ibrahim tegas.
            “Ya, benar engkau Abu Ishaq,” tutur lelaki itu tertunduk pasrah.
            Ibrahim bin Adham kembali berkata, ”Syarat ketiga, kalau kamu masih ingin juga bermaksiat, mau makan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, maka carilah suatu tempat yang tersembunyi dan tidak dapat dilihat-Nya.”
            “Ya, Abu Ishaq , mana mungkin Allah  SWT tidak melihat kita?” ujarnya.
            Sang ahli maksiat itu pun terdiam merenungkan petuah-petuah Ibrahim. Lalu ia kembali bertanya, ”Ya, Abu Ishaq, kini apa lagi syarat keempat?”
“Kalau malaikat maut datang hendak mencabut  ruhmu, katakanlah kepadanya, ‘Undurlah kematianku. Aku masih ingin bertaubat dan melakukan amal shalih,” kata Ibrahim .
            “Ya Abu Ishaq, mana mungkin malaikat maut akan mengabulkan permintaan ku itu,” jawab lelaki itu.
            “Baiklah, ya Abu Ishaq. Sekarang syarat kelimanya apa lagi?” tanyanya lagi.
            “Ya Abdullah, kalau malaikat Zabaniyah datang hendak membawamu ke api neraka di hari kiamat, janganlah kamu mau ikut bersamanya!”
“Ya, Abu Ishaq, jelas mereka (malaikat Zabaniyah) tidak mungkin membiarkan aku menolak kehendak-Nya,”  ujar lelaki itu.
“Kalau memang demikian, jalan apa lagi yang dapat menyelamatkan dirimu ya Abdullah?” tanya Ibrahim bin Adham.
“Ya Abu Ishaq, cukuplah! Cukup! Jangan engkau teruskan lagi. Mulai detik ini aku beristighfar dan bertobat dengan sebenar-benarnya kepada Allah,” ujar lelaki itu sambil menangis penuh penyesalan.
sumber : http://telaahislam.blogspot.com/2013/06/petuah-bagi-ahli-maksiat.html


Kisah Nyata Islami Inspiratif Pelacur Yang Masuk Surga

Kisah Nyata Islami Inspiratif Pelacur Yang Masuk Surga
Kisah Nyata Islami Inspiratif
Kisah Nyata Islami Inspiratif Pelacur Yang Masuk Surga | Berikut adalah kisah seorang pelacur yang rela melepaskan nyawanya hanya untuk seekor anjing yang kehausan dan malaikat pun berbaris menghormatinya. Seperti apa critanay yukk kita simak sama-sama.
 
 
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pada zaman kenabian Isa alayhissalaam, banyak terjadi kerusakan karena ulah kaisar Romawi yang zalim. Kelaparan dan kemisikinan merajalela di negeri Palestina.

Berbagai cara dilakukan oleh rakyat terutama para kaum miskin untuk melawan kelaparan dan kemiskinan itu. Seorang ibu terpaksa menjual anaknya seperti menjual pisang goreng.

Perampokan, pembunuhan, penganiayaan tak kenal peri kemanusiaan lagi. Sementara ketika nabi Isa a.s menyampaikan dakwahnya kepada rakyat, tentara Romawi selalu mengejar-ngejar beliau.

Sesekali nabi Isa a.s mengumpulkan para orang miskin itu, dan membagi-bagikan roti dan gandum kepada mereka. Namun tak urung para tentara Romawi terus menggusur dan menganiaya mereka.

Kehidupan rakyat sudah benar-benar tak menentu. Laki-laki banyak sekali yang meninggalkan rumah dan keluarga mereka, entah pergi ke mana.
Pelacuran tumbuh di mana-mana. Setiap orang harus mempertahankan dirinya dari serangan lapar.

Suatu ketika terlihat seorang perempuan muda berjalan terseok-seok seolah menahan rasa letih. Sudah terlalu jauh ia menyusuri sepanjang jalan, untuk mencari sesuap nasi. Menawarkan diri kepada siapa saja yang mau, meski dengan harga yang murah.

Perempuan muda itu terlihat terlalu tua dibandingkan dengan usia sebenarnya. Wajahnya kuyu diguyur penderitaan panjang. Ia tidak mempunyai keluarga, kerabat ataupun sanak saudara lainnya. Orang-orang sekelilingnya menjauhinya. Bila bertemu dengan perempuan tersebut, mereka melengos menjauhinya karena jijik melihatnya.

Namun perempuan itu tidak peduli, karena pengalaman dan penderitaan mengajarinya untuk bisa tabah. Segala ejekan dan caci maki manusia diabaikannya. Ia berjalan dan berjalan, seolah tak ada pemberhentiannya.

Ia tak pernah yakin, perjalanannya akan berakhir. Tapi ia terus berusaha melenggak-lenggok menawarkan diri. Namun sepanjang jalan itu sunyi saja, sementara panas masih terus membakar dirinya. Entah sudah berapa jauh ia berjalan, namun tak seorangpun juga yang mendekatinya.

Lapar dan haus terus menyerangnya. Dadanya terasa sesak dengan nafas yang terengah-engah kelelahan yang amat sangat. Betapa lapar dan hausnya ia…

Akhirnya sampailah ia di sebuah desa yang sunyi. Desa itu sedemikian gersangnya hingga sehelai rumputpun tak tumbuh lagi. Perempuan lacur itu memandang ke arah kejauhan. Matanya nanar melihat kepulan debu yang bertebaran di udara. Kepalanya mulai terasa terayun-ayun dibalut kesuraman wajahnya yang kuyu.

Dalam pandangan dan rasa hausnya yang sangat itu, ia melihat sebuah sumur di batas desa yang sepi. Sumur itu ditumbuhi rerumputan dan ilalang kering dan rusak di sana-sini. Pelacur itu berhenti di pinggirnya sambil menyandarkan tubuhnya yang sangat letih. Rasa hauslah yang membawanya ke tepi sumur tua itu.

Sesaat ia menjengukkan kepalanya ke dalam sumur tua itu. Tak tampak apa-apa, hanya sekilas bayangan air memantul dari permukaannya. Mukanya tampak menyemburat senang, namun bagaimana harus mengambil air sepercik dari dalam sumur yang curam ? Perempuan itu kembali terduduk.

Tiba-tiba ia melepaskan stagennya yang mengikat perutnya, lalu dibuka sebelah sepatunya. Sepatu itu diikatnya dengan stagen, lalu dijulurkannya ke dalam sumur. Ia mencoba mengais air yang hanya tersisa sedikit itu dengan sepatu kumalnya. Betapa hausnya ia, betapa dahaganya ia.

Air yang tersisa sedikit dalam sumur itu pun tercabik, lalu ia menarik stagen itu perlahan-lahan agar tidak tumpah. Namun tiba-tiba ia merasakan kain bajunya ditarik-tarik dari belakang.

Ketika ia menoleh, dilihatnya seekor anjing dengan lidahnya terjulur ingin meloncat masuk ke dalam sumur itu. Sang pelacur pun tertegun melihat anjing yang sangat kehausan itu, sementara tenggorokannya sendiri serasa terbakar karena dahaga yang sangat.

Sepercik air kotor sudah ada dalam sepatunya. Kemudian ketika ia akan mereguknya, anjing itu mengibas-ngibaskan ekornya sambil merintih.

Pelacur itupun mengurungkan niatnya untuk mereguk air itu. Dielusnya kepala hewan itu dengan penuh kasih. Si anjing memandangi air yang berada dalam sepatu.

Lalu perempuan itu meregukkan air yang hanya sedikit itu ke dalam mulut sang anjing. Air pun habis masuk ke dalam mulut sang anjing, dan perempuan itu pun seketika terkulai roboh sambil tangannya masih memegang sepatu …

Melihat perempuan itu tergeletak tak bernafas lagi, sang anjing menjilat-jilat wajahnya, seolah menyesal telah mereguk air yang semula akan direguk perempuan itu. Pelacur itu benar-benar telah meninggal.

Para malaikat pun turun ke bumi menyaksikan jasad sang pelacur. Malaikat Raqib dan Atid sibuk mencatat-catat, sementara malaikat Malik dan Ridwan saling berebut.

Malik – si penjaga neraka – sangat ingin membawa perempuan lacur itu ke neraka, sementara Ridwan – si penjara surga – mencoba mempertahankannya. Ia ingin membawa pelacur itu ke surga. Akhirnya persoalan itu mereka hadapkan kepada Allah.

“Ya Allah, sudah semestinya pelacur itu mendapatkan siksaan di neraka, karena sepanjang hidupnya menentang larangan-Mu, ” kata Malik.

” Tidak !” bantah Ridwan. Kemudian Ridwan berkata kepada Allah, ” Ya Allah, bukankah hamba-Mu si pelacur itu termasuk seorang wanita yang Ikhlas melepaskan nyawanya daripada melepaskan nyawa anjing yang kehausan, sementara ia sendiri melepaskan kehausan yang amat sangat ? “

Mendengar perkataan Ridwan, Allah lalu berfirman, ” Kau benar, wahai Ridwan, wanita itu telah menebus dosa-dosanya dengan mengorbankan nyawanya demi makhluk-Ku yang lain. Bawalah ia ke surga, Aku meridhoinya .. “

Seketika malaikat Malik kaget dan terpana mendengar Firman Allah itu, sementara malaikat Ridwan merasa gembira. Ia pun membawa hamba Allah itu memasuki surga.

Lalu bergemalah suara takbir, para malaikat berbaris memberi hormat kepada wanita, sang hamba Allah, yang Ikhlas itu.

(# Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW berabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, “Anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum. (HR Bukhari))
(dikutip dari Kumpulan Kisah Zaman Nabi dan Para Sahabat : ” Jalan Pintas ke Surga “, penerbit Mizan)

Wallahu a'lam bish-shawab ...
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...


... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....
http://galedeg.blogspot.com/2013/04/kisah-islami-seorang-pelacur-yang-masuk.html


Kisah Nyata, Pria Menikahi Pacarnya yang Sudah Meninggal



Kisah Nyata, Pria Menikahi Pacarnya yang Sudah Meninggal - , Cinta adalah sebuah kata yang sakral dan memiliki banyak arti dan pengertian. Pujangga legendaris asal Lebanon, Kahlil Gibran sering mendeskripsikan cinta dalam puisi-puisinya yang melegenda.

Chadil sangat mencintai Ann

Kita bisa mengatakan cinta itu buta, cinta itu sumber kekuatan yang maha dahsyat, cinta itu tidak mengenal logika. Mungkin kisah cinta Chadil Deffy asal Thailand ini akan mereprensentasikan mengenai makna cinta yang sesungguhnya.
Sebuah cinta yang tulus dan tidak tergantikan

Chadil Deffy bisa dikatakan adalah pria yang mencintai kekasihnya sampai mati, dan ini juga yang akan membuat kita semua membuka mata bahwa cinta sampai mati itu benar-benar ada.

Setelah upacara pernikahan, Ann langsung dimakamkan dan Chadil amat kehilangan


Chadil Deffy pemuda berusia 28 tahun ini menikahi kekasihnya yang telah meninggal tepat sehari sebelum pernikahan dilangsungkan. Sang kekasih Ann Kamsuk (29 tahun) sebelumnya meninggal karena kecelakaan lalu lintas 3 Januari 2012.

Ann semasa hidup (kiri), dan saat koma (kanan)

Sebelum dimakamkan Chadil Deffy meminta kerabatnya untuk tetap melangsungkan pernikahan antara mereka berdua. Chadil Deffy yang seorang produser di Thailand menjadi sorotan media atas rasa cintanya kepada sang kekasih walau yang ia nikahi hanya jasad tak bernyawa.
Foto kenangan Chadil dan Ann semasa mereka berpacaran

Foto kenangan Chadil dan Ann semasa mereka berpacaran

Usai upacara pernikahan sang kekasih Ann Kamsuk langsung dimakamkan, rasa kehilangan yang amat sangat terlihat dari wajah Chadil Deffy.

Anda telah membaca artikel dengan judul Kisah Nyata, Pria Yang Menikahi Pacarnya yang Sudah Meninggal.


Cerpen Inspiratif, Perjuangan Seorang Ayah Demi Membahagiakan Anaknya


Cerpen  Inspiratif, Perjuangan Seorang Ayah Demi Membahagiakan Anak - "Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan, karena hari sudah malam...


Dan sampai di Cikini, perut udah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan..

lagi asik asiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dg istri & 2 anaknya..

Yg menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong..

Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng utk istri & anaknya.

Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali,& sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..

Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya..Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. 

Sedangkan sang bapak hanya melihat istri & anaknya menikmati makanan ini.

Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya..
Lalu saya mendengar dia berkata..

" makan yg puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu.."

Saya terharu mendengarnya..Langsung terenyuh hati ini.seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung.. 

memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan , untuk hadiah anaknya..

Hampir mau menangis rasanya saya diwarung itu..

Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri,& membayar makanan saya,& juga dengan pelan pelan saya bilang sama penjaga warung...

"mas, tagihan bapak itu, saya yg bayar..dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe" Lalu lekas lekas saya pergi.

Tetapi bagi org disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia....

kisah ini kutulis, untuk bahan perenungan.. Bahwa Tuhan sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini..., kita biasa makan di Sushi-Tei, Kentucky, Mc Donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut dsb...

Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh ... Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia ..."

Anda telah membaca artikel dengan judul Cerpen Inspiratif, Perjuangan Seorang Ayah Demi Membahagiakan Anak.


Pengalaman Pribadi: Pengemis Sok Kaya [Miris]



Pengalaman Pribadi: Pengemis Sok Kaya [Miris], Cekidot yaa...Ane lagi jalan-jalan sunmor (sunday morning UGM) nganterin cewe ane belanja.
Setelah selesai, ane sama cewe ane menuju arah pulang.
Tapi di tengah jalan ane mampir dulu beli sosis tempura.

Disinilah peristiwa itu dimulai.

Ada pengemis cewe, masih agak muda, dan baju yang lusuh datengin ane sama cewe ane.

Dia mengeluh dan memaksa agar diberi uang.

Nah, kebetulan waktu itu ane kaga ada uang kecil.

Cewe ane juga ga ada.

Karena udah kehabisan ngasih pengemis-pengemis sebelumnya.

Akhirnya saya bilang "ga ada bu, maaf"

Tapi dia tetap mengeluh dan mengiba.

Alhasil saya pun ga tega.

Saya rogoh-rogoh lagi tu saku ane.

Eh, nemu duit "seratus rupiah"

Ane bilang ke ibunya "wah, adanya seratus bu, maaf ya"

Terus ane cemplungin aja tu duit ke Aqua gelas milik ibu pengemis.

Eh, dia masih tetep minta.

Yaudah ane diemin aja.

Terus pengemis itu tiba-tiba marah dan bilang gini "nyoh mas, duit satus ki ra payu" (versi bahasa Indonesia "Ini mas, duit seratus mah ga laku").

Sambil ngasih duitnya ke ane.

Tapi ga ane terima.

Alhasil itu duit jatuh di jalan dan orang-orang pada ngeliatin si pengemis belagu itu.

Dalam hati ane "astaghfirullah, kok ada ya pengemis kaya gitu. belagu amat Untung aja tadi ane adanya duit seratus perak, jadi ketahuan kebusukan aslinya "

Ane ngerti sih, duit seratus perak itu kurang begitu berharga, biasanya juga ngasih ga pernah segitu, tapi mbok ya disyukuri.

Berarti rejekinya hari ini buat dia juga ga banyak.

Bukannya malah marah-marah ke ane yang udah ngasih.

Apa dia merasa terhina atau gimana ane juga gatu.

Setahu ane, dalam islam, pengemis itu udah kerjaan paling hina, jadi kalo merasa terhina dengan ane ngasih duit seratus perak itu merupakan hal yang ironi banget.

pesan :

kalo mau ngasih ke pengemis, mending dilihat dulu fisiknya. kalo masih muda dan kuat, mending jangan deh. itu tandanya dia emang malas kerja dan pengen cari duit banyak lewat minta-minta ke orang. orang kaya gitu ga perlu dikasihani, toh dia sebenarnya juga orang malas, yang lain aja kerja mati-matian.

mending kasih duitnya ke pemulung, tukang koran, tukang becak, dan anak yatim yang udah jelas-jelas kekurangan tapi dia masih tetap mau berusaha.

Share kisah agan tentang pengemis (buat bahan renungan) 

Anda telah membaca artikel dengan judul Pengalaman Pribadi: Pengemis Sok Kaya [Miris].


Kisah Nyata, 17 Tahun Menggendong Suami Pergi Mengajar

Kisah Nyata, 17 Tahun Menggendong Suami Pergi MengajarSeorang istri berjuang membantu suaminya seorang guru yang lumpuh dengan cara menggendong menuju tempat mengajar selama lebih dari 17 tahun Du Chanyun adalah seorang guru di kampung Dakou kota Liushan, tepatnya di pedalaman pegunungan Tuniu. Chanyun adalah tumpuan harapan dari 500 KK yang tersebar di kampung Dakou.
Tahun 1981, setelah lulus SMA, ketika itu usianya 19 tahun, Chanyun memutuskan menjadi seorang guru SD di kampung Dakou. Pria asal kampung Nancao, Provinsi Henan ini adalah seorang guru yang gigih. Selama sepuluh tahun, setiap bulan dia hanya memperoleh gaji guru sebesar 6.5 Yuan Renmibi (sekitar Rp. 7.000).
Suatu hari, di tahun 1990, bencana datang menimpanya. Saat itu adalah musim panas. Hujan badai membasahi ruangan kelas sekolahnya. Biasanya, di liburan musim panas, orang-orang di kampung itu mengumpulkan uang untuk memperbaiki sekolah, Du Chanyun begitu bersemangat bekerja, kehujanan pun tetap kerja memindahkan batu, seluruh badan basah kuyup.
Akhirnya pada suatu hari, dia jatuh sakit, sakit berat karena kehujanan dan capek. Sayangnya, setelah sembuh ia mendapatkan tubuhnya dia sudah tidak mampu dibuat berdiri lagi. Tubuh sisi kirinya tidak dapat digerakkan. Meski begitu, ia khawatir, mengajar akan menjadi sebuah mimpi yang jauh baginya.
Istrinya, Li Zhengjie merasakan isi hati sang suami. Untuk menentramkannya, Li mengatakan, “Kamu jangan kuatir, kamu tidak bisa jalan, sampai panggung pun saya akan menggendongmu,” demikian ujar wanita dari kampung yang buta huruf ini.
-
Menopang Suami
Tak urung, Li memikul tanggung jawab keluarga. Setiap hari, ia harus menggendong suaminya menjadi seorang guru dari rumah sampai sekolah yang jaraknya 6 mil. Sejak 1 September 1990, jadwal hidup Li seperti ini. Setiap hari mulai pagi-pagi, Li Zhengjie bangun menanak nasi, membangunkan 4 anggota keluarganya dan menyiapkan mereka makanan. Setelah makan, ia harus menggendong suaminya berangkat mengajar.
Di sepanjang jalan, Li meraba, merangkak jatuh bangun sampai tiba di sekolah. Di sekolah, Li menempatkan suaminya di kursi lalu menitip pesan ke beberapa murid yang agak besar lantas bergesa-gesa pulang. Maklum, di rumah masih ada sawah yang menunggunya untuk dikerjakan. Sejak memikul tanggung jawab mengendong suaminya, ada dua hal yang paling dia takuti adalah musim panas dan musim dingin.
Rumah Du Chanyun berada pada Barat Selatan sekolah, walaupun jarak dari rumahnya ke sekolah hanya 3 mil, namun tidak ada jalan lain, selain dari jalan tikus, dengan batu-batuan yang berserakan, ranting-ranting pohon, sungai kecil.
-
Hampir Terpeleset ke Sungai
Pada suatu hari di musim panas, saat itu, baru saja turun hujan lebat, Li Zhengjie seperti hari biasa menggendong suaminya berangkat. Air sungai saat itu melimpah menutup batu injakkan kakinya. Li Zhengjie sudah hati-hati meraba-raba batu pijakan, namun tidak disangka ia tergelincir. Arus sungai yang deras menghanyutkan mereka sampai 10 meter lebih.
Untung tertahan oleh ranting pohon yang melintang di hulu sungai. Setelah lebih kurang setengah jam, ayahnya yang merasa khawatir akhirnya datang mencari, mereka ditarik, anak dan menantunya baru berhasil diselamatkan. Li lolos dari ancaman maut.
Dalam beberapa tahun ini, Li Zhengjie terus menggendong suaminya. Entah sudah berapa kali ia jatuh bangun. Pernah suaminya jatuh di posisi bawah. Kadang-kadang Li Zhengjie jatuh di posisi bawah. Suatu hari Li Zhengjie punya akal, setiap jatuh dia berusaha duluan menjatuhkan tubuhnya yang kekar menahan batu yang mengganjal. Li Zhengjie telah berjuang membantu suaminya siang dan malam. Ia bekerja keras dan capek. Sang suami, melihat dengan jelas perjuangan istrinya itu. Hati Du Chanyun merasa iba.
-
Sang Suami Menggugat Cerai
Pada tahun 1993, Du Chanyun memulai rencana buruk agar sang istri meninggalkannya.Ia tak ini sang istri menderita. Untuk mencapai tujuan ini, dia mengubah karakternya, sengaja ia mencari gara-gara untuk bertengkar. Du Chanyun, mulai memakinya. Tentu saja Li Zhengjie merasa tertekan. Setelah 2 kali ribut besar, mereka sungguh-sungguh akan bercerai.
Di hari perceraian yang ditunggu, Li Zhengjie menggendong suaminya naik sepeda. Ia sangat berhati-hati mendorong suaminya ke kelurahan setempat. Semua orang sangat mengenal sepasang suami-istri yang dikenal akrab ini. Begitu melihat tampang keduanya, semua orang makin gembira.
“Saya tidak pernah melihat wanita menggendong suaminya ke lurah minta cerai, kalian pulang saja,” ujar pihak kelurahan. Setelah keributan minta perceraian tenang kembali, Li Zhengjie hanya mengucapkan sepatah kata pada suaminya. “Walaupun nanti kamu tidak bisa bangun lagi, saya juga akan menggendong kamu sampai tua.”
-
Tidak Pernah Sekalipun Bolos Mengajar
Kondisi di sekolah tempat Du Chanyun mengajar sangat parah. Meski demikian, kedua pasang suami istri bisa memberikan pendidikan yang baik buat anak-anak. Di sekolah itu, pendidikan sangat kurang baik. Tidak ada alat musik dan tidak ada poliklinik. Namun Du Guangyun menggunakan daun membuat irama musik buat anak-anak. Li Zhengjie naik ke gunung mencari obat ramuan, pada musim panas dia memasak obat pendingin buat anak-anak, pada musim dingin masak obat anti flu buat anak-anak.
Di bawah bantuan istri, dalam 17 tahun, hari demi hari, tidak terhalangi oleh angin hujan, tidak pernah bolos satu kali pun. Suatu hal yang menggembirakan, data yang terkumpul dari kepala sekolah tentang hasil ujian negeri bulan April, tingkat siswa yang lulus dari sekolah SD tersebut mencapai 100 %. Tahun lalu ketika ujian masuk perguruan tinggi, ada 4 orang siswa yang dulu pernah diajari dia masuk ke perguruan tinggi, tahun ini ada 4 lagi yang lulus masuk masuk spesialis.
Kini, setiap hari raya Imlek, murid-muridnya sengaja pulang ke kampung menjenguk bapak dan ibu gurunya, masalah tersebut menjadi peristiwa yang sangat menggembirakan bagi sepasang suami istri guru ini.


Cerita Islami: Yang Pertama Masuk Surga

Cerita Islami: Yang Pertama Masuk Surga
Cerita Islami: Yang Pertama Masuk Surga

Cerita Islami: Yang Pertama Masuk Surga

Dikisahkan, ada tiga orang yang sedang mengantri di depan pintu surga, mereka adalah Ulama, Mujahid dan Orang kaya dermawan. Mereka saling mempersilahkan satu dengan yang lainnya untuk terlebih dahulu masuk ke dalam indahnya surga.
Si Kaya dermawan dan Ulama mempersilahkan kepada mujahid untuk masuk surga terlebih dahul,"Hai sayed, silahkan masuk terlebih dahulu, karena Allloh SWT telah menjanjikan surga untukmu atau syahidmu kepada Alloh SWT,"
Tetapi ternyata si Mujahid menolaknya dengan halus, sambil berkata,"Maaf, silahkan tuan Ulama yang terhormat masuk surga terlebih dahulu, karena saya tidak akan tahu keutamaan dari berjihad tanpa ilmu pengetahuan dari anda yang seorang ulama".

Akhirnya Si Kaya Dermawan dan Mujahid mempersilahkan Ulama memasuki surga terlebih dahulu.

Tetapi ketika si Ulama tadi akan masukdan melangkahkan kakinya ke pintu surga, tiba-tiba tidak disangka ia justru kembali mundur dan berkata kepada Si Kaya Dermawan, Hai Fulan, rasanya Engkaulah yang lebih berhak untuk masuk surga terlebih dahulu dibandingkan kami (Mujahid dan Ulama), karena berkat dana bantuanmulah dibangun rumah-rumah ibadah sperti masjid, madrasah, pesantren, panti jompo dan anak yatim piatu serta anak-anak cacat dan berbagai tempat-tempat kemaslahatan lain. Anda juga gemar membayar zakat, infaq, sedekah dan wakaf, sehingga saya memiliki peranan syiar agama. Dan si Sayed ini juga mau berjihad karena Alloh SWT itu semua berkatmu".

Akhirnya, jadilah si Kaya Dermawan yang masuk surga nan indah terlebih dahulu..Subhanalloh.......


Anda telah membaca artikel dengan judul Cerita Islami: Yang Pertama Masuk Surga.


Cerita Islami : Sedekah Do'a Adik Untuk Kakaknya

Cerita Islami : Sedekah Do'a Adik Untuk Kakaknya

Cerita Islami : Sedekah Do'a Adik Untuk Kakaknya, Dua laki-laki bersaudara bekerja di sebuah pabrik kecap dan sama-sama belajar agama islam untuk sama-sama mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin. Mereka berjalan kaki mengaji kerumah gurunya yang jaraknya sekitar 10 KM dari rumah peninggalan orangtua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo'a memohon rezeki untuk membeli sebuah Mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki dikarenakan mendapatkan bonus dari perusahaannya bekerja.

Lalu sang kakak berdo'a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik perangai.

Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo'a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do'anya itu.

Sementara itu sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya seringkali sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, dan sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya, dan dia teringat adiknya selalu membaca selembar kertas apabila dia berdo'a menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo'a. lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo'a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, karena dia merasa adiknya masih berhati kotor sehingga do'a-do'anya tiada dikabulkan oleh Allah azza wa jalla.

Sang adik terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do'anya tak pernah terkabul.

Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do'a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do'a untuk guru mereka, do'a selamat dan ada kalimah di akhir do'anya:

"Yaa, Allah… tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu… Ampunilah aku dan kakakku… Kabulkanlah segala do'a kakakku… Bersihkanlah hatiku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku didunia dan akhirat."

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya, tak dinyana ternyata adiknya tak pernah satu kali pun berdo'a untuk memenuhi nafsu duniawinya.a.

Anda telah membaca artikel dengan judul Cerita Islami : Sedekah Do'a Adik Untuk Kakaknya.


Cerita Islami Penyejuk Hati: Sedekah Nenek Pemungut Daun

Cerita Islami Penyejuk Hati: Sedekah Nenek Pemungut Daun
Cerita Islami Penyejuk Hati: Sedekah Nenek Pemungut Daun


Cerita Islami Penyejuk Hati: Sedekah Nenek Pemungut Daun, Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid
.Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.

Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.

Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapu sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. “Jika kalian kasihan kepadaku,” kata nenek itu, “Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya.” Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat:

Pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; Kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.

Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

“Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya. “Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya.“

Kisah ini saya dengar dari Kiai Madura yang bernama Zawawi Imran, membuat bulu kuduk saya merinding. Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah SAW?

Anda telah membaca artikel dengan judul Cerita Islami Penyejuk Hati: Sedekah Nenek Pemungut Daun.


Cerita Motivasi: Dia Suamiku 15 Tahun yang Lalu

Cerita Motivasi: Dia Suamiku 15 Tahun yang Lalu


Cerita Motivasi: Dia Suamiku 15 Tahun yang Lalu, Cerita sepasang suami istri yang sedang menikmati hidup baru malam pengantin di rumah mereka sendiri.
Ketika mereka berdua sedang asyik makan malam, tiba-tiba pintu diketuk seseorang yang tampaknya benera-benar meminta pertolongan. Orang itu dalam keadaan lapar, ingin minta makan atau paling tidak minta minum.

Si Suami berkata dari dalam rumah," Siapa sih malam-malam mengganggu orang yang mau istirahat?" Dia nampak kesal dan marah. Istrinya bangkit dan membuka pintu. Dari balik pintu istrinya mendengar seseorang sedang minta makan. Kemudian dia mendekati suaminya dan berkata," Bang, di luar ada seseorang sedang meminta makan." Suaminya bangkit dan keluar sambil marah-marah. Dipukulnya peminta-minta itu sambil diumpat habis-habisan dan berkata."Menganggu orang yang lagi menikmati malam pengantin, nggak tahu malu, masih muda minta-minta, malam-malam begini lagi. Pergi kamu, kalau tidak segera pergi akan saya hajar kamu !!."

Lapar yang menghinggapi orang itu mengalahkan rasa sakit hatinya. Dengan ikhlas dia pergi meninggalkan rumah kedua mempelai baru itu. Sementara itu, sang Suami entah memang sedang kerasukan setan atau kemasukan Jin tidaklah jelas, dia semakin menjadi-jadi marahnya dan lupa diri. Malam itu juga dia pergi meninggalkan istrinya dan pergi entah kemana tidak jelas yang dituju.

Lima belas tahun sudah lamanya si Istri tidak pernah tahu keberadaan si Suami yang pergi tanpa jejak. Istri dengan sabar menanti kedatangannya, tetapi si Suami tidak pernah ada beritanya.

Suatu saat si Sitri bertemu dengan seorang pemuda yang menarik hatinya. Begitu juga dengan hati pemuda itu, dia tertarik dengan paras dan kecantikan serta tindak tanduknya yang cenderung sopan dan lemah lembut. Akhirnya hubungan mereka direstui oleh orang tua si Janda tersebut dan berkelanjutan dengan pernikahan.
Di malam pertama mereka, pada saat mereka berdua makan malam diselingi canda tawa, sesekali bunyi rengekan manja dari pengantin perempuan. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan adanya suara dari luar, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah mereka. Sang Suami berkata kepada istrinya. "Coba kamu lihat siapa dan apa maksudnya Bu.?". Sang istri berjalan mendekati pintu. Dari balik pintu dia memandangi orang itu dan bertanya kemudian kembali ke arah suaminya dan berkata. "Dia adalah orang yang meminta makan." Maka dengan segera Sang Suami mengangkat makanan yang baru saja mereka cicipi itu dan diserahkan kepada istrinya. ."Berikan ini semua kepada Dia, biarkan dia makan sampai kenyang dan kita makan yang ada ini saja." Istrinyapun mengangkat makanan itu dan menyerahkan kepada orang yang berada di liuar rumah.

Sesudah itu sang Istri kembali masuk ke dalam rumah. tetapi kali ini terlihat wajahnya sayu, Dia malahan menangis meneteskan air mata. Sang Suami kebingungan dan berkata."Kepana kamu menangis? apakah makanan ini tidak cukup buat kita berdua?: biarkan saja orang itu bahagia Bu, atau jangan-jangan orang itu malah menghina kamu?" Dengan linangan air mata, sang Istri selalu menjawab "tidak". dalam semua pertanyaan suaminya. "Lalu kenapa kamu menangis..?" tanya Suaminya lagi. Akhirnya sang Istri menjawab.."Laki-laki yang sekarang sedang makan di sepan rumah kita ini, dia adalah suamiku 15 tahun yang lalu. Saat itu kami sedang menikmati malam pengantin dan makan bersama. tiba-tiba datang seseorang yang mengetuk pintu dan meminta makan. Suamiku merasa terganggu, Dia tidak memberinya makanan, Dia marah-marah dan memukulnya. Kemarahannya semakin menjadi-jadi hingga dia seperti kesetanan. Sesudah itu dia pergi dan tidak tahu beritanya dan sekarang ada di depan kita Bang...."

Mendengar cerita istrinya sang Suami mendadak berubah wajahnya, matanya berkaca-kaca mengeluarkan air mata dan sesekali terdengar isak tangis kecil. Istrinya yang akhrinya jadi bingung dan bertanya. " Apa yang membuat Abang menangis,,?" Suaminya kemudian menjawab. " Tahukah istriku, siapa orang yang dulu dipukul dan diusir Suamimu 15 tahun yang lalu..?" Istrinya balik bertanya.."Siapa dia Bang..""Dia adalah aku, maka janganlah kamu pelit dan bakhil terhadap orang miskin, sangat mungkin suatu saat kamu akan bisa mengalami nasib yang sama.." Suaminya akhirnya menjawab.. Istrinya kaget bukan kepalang. Dua suami yang berdiri dihadapannya, mantan Suami yang telah menjadi fakir dan matan peminta-minta yang telah menjadi suaminya sekarang. Subhanalloh.


Anda telah membaca artikel dengan judul Cerita Motivasi: Dia Suamiku 15 Tahun yang Lalu.