Tampilkan postingan dengan label Contoh Makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Contoh Makalah. Tampilkan semua postingan

Contoh Makalah Pemanfaatan Ampas Tahu Untuk Pembuatan Krupuk

 Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Sebagai Bahan Pembuatan Krupuk (Cara membuat krupuk dari ampas tahu)


Bahan-bahan yang digunakan
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
            Ampas tahu merupakan hasil sampingan yang diperoleh dari proses pembuatan tahu kedelai. Ampas ini biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak dan sebagian lainnya digunakan oleh beberapa masyarakat perdesaan untuk diolah menjadi bahan pembuat tempe gembus.
            Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang tinggi yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan yang beragam variasinya. Sebagai gagasan yang “beda”, maka ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi kerupuk yang bernilai tambah lebih tinggi.
            Ide yang sangat bagus ketika kita merintis usaha dengan mengolah bahan yang tidak bermanfaat bisa menghasilkan produk baru yang belum umum (jarang) di jumpai oleh masyarakat. Pemanfaatan limbah tahu ini tentunya diharapkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam usaha pembuatan kerupuk bisa di minimalisir.
            Oleh karena itu, pemanfaatan limbah tahu ini merupakan suatu gagasan peluang usaha yang cemerlang untuk merintis sebuah industri kecil (UKM) dengan biaya murah bagi masyarakat. Karena, bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kerupuk ini adalah ampas tahu yang harganya sangat murah, mudah di dapat dan dapat diperoleh tanpa mengenal musim.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka didapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Berapa kadar air kerupuk ampas tahu kering?
2.    Bagaimana hasil uji organoleptic dari kerupuk ampas tahu?
3.    Berapa masa simpan kerupuk ampas tahu?
C.  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka penelitian ini bertujuan :
1.    Tujuan umum:
Menerapkan prinsip pengawetan makanan yaitu kerupuk ampas tahu dengan teknik pengeringan
2.    Tujuan khusus:
a.    Untuk mengetahui kadar air kerupuk ampas tahu kering
b.    Untuk mengetahui hasil uji organoleptic dari kerupuk ampas tahu
c.    Untuk mengetahui masa simpan kerupuk ampas tahu

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Pengawetan Makanan
            Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.
            Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan. Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.
            Sekarang ini memang banyak sekali cara untuk mengawetkan makanan baik cara sederhana maupun cara yang sudah modern. Pengawetan makanan pada dasarnya membuat makanan lebih tahan lama dengan menahan laju pertumbuhan mikroorganisme pada makanan tersebut. Ada beberapa cara yang sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
1.    Pendinginan
2.    Pengasapan
3.    Pengalengan
4.    Pengeringan
5.    Pemanisan
6.    Pengasinan
            Itu semua merupakan cara yang lazim digunakan masyarakat indonesia. Dari semua cara itu tak semua cara bisa membuat awet makanan selama berbulan bulan. Kecuali teknik pengalengan yang memang sudah menggunakan cara modern yaitu diberi zat pengawet makanan jadi bisa membuat makanan tahan sampai berbulan-bulan lamanya.

B.   Teknik Pengeringan Makanan
            Teknik pengeringan dengan cara dijemur, dioven, atau dipanaskan. Prinsip pengeringan menggunakan prinsip bahwa mikroorganisme menyukai tempat yang lembab dan basah yang memiliki kadar air. Jadi semakin kering makanan, mikroorganisme akan mati dan pembusukan tidak akan terjadi.
            Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable), karena kadar air yang terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab kerusakan pangan itu sendiri. Semakin tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai akibat aktivitas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak.
            Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan energi panas. Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya.
            Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi lebih murah. Kecuali itu, banyak bahan-bahan yang hanya dapat di pakai apabila telah di keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan biji-bijian.
            Di samping keuntungan-keuntunganya, pengeringan juga mempunyai beberapa kerugian yaitu karena sifat asal bahan yang di keringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, misalnya bentuknya, sifat-sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu dan sebagainya. Kerugian yang lainya juga disebabkan beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum di pakai, misalnya harus di basahkan kembali (rehidratasi) sebelum di gunakan.
            Agar pengeringan dapat berlangsung, harus di berikan energi panas pada bahan yang di keringkan, dan di perlukan aliran udara untuk mengalirkan uap air yang terbentuk keluar dari daerah pengeringan. Penyedotan uap air ini daoat juga di lakukan secara vakum. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air yang di ambil berasal dari semua permukaan bahan tersebut. Factor-faktor yang mempengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu pengeringan, aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pengeringan.
C.   Definisi Ampas Tahu
            Ampas tahu adalah salah satu alternative sumber serat yang merupakan hasil sampingan dalam pembuatan tahu. dan mengandung protein kasar tinggi, namun sangat rendah bahan keringnya. Kondisi ini menyebabkan ampas tahu mudah rusak.
            Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber protein. Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang tinggi yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan yang beragam variasinya.
D.   Pengertian Kerupuk
            Kerupuk adalah bahan kering berupa lempengan tipis yang terbuat dari adonan bahan utamanya adalah pati, berbagi bahan yang mengandung pati dapat di olah menjadi kerupuk diantaranya adalah : ubi kayu, ubi jalar, beras, sagu, terigu, dengan bumbu utamanya adalah garam dan bawang putih ( Tarwiya, 2001 ).                
            Kerupuk merupakan makanan ringan yang terbuat dari tepung tapioca di campur dengan bahan perasa. Kerupuk di buat dengan mencetak adonan yang kemudian di kukus dan di keringkan di bawah sinar matahari dan di goring dengan minyak yang sangat banyak.
            Kerupuk biasanya di jual dalam kemasan yang belum digoreng dalam berbagai jenis, di Indonesia sering di jumpai kerupuk udang dan kerupuk ikan.


E.   Kerupuk Ampas Tahu
Kerupuk ampas tahu adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan ampas tahu dicampur dengan tepung tapioka sebagai pengikat ampas, bahan perasa seperti udang atau ikan serta garam, bawang putih, dan merica sebagai bumbu. Kerupuk ampas tahu dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng.
F.    Masa Simpan Kerupuk
Masa simpan kerupuk merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan kerupuk dari awal penyimpanan sampai kerupuk tersebut mengalami kerusakan seperti lanut yang di sebabkan kadar air meningkat. Masa simpan kerupuk sangat dipengaruhi oleh kadar air. Semakin tinggi kadar air kerupuk maka semakin cepat rusak kerupuk tersebut dan berubah menjadi lanut ( Novarry, 1999 )
Secara teori, kerupuk kering dengan penyimpanan yang sesuai mampu bertahan sampai 3 bulan. Sedangkan, kerupuk goreng dengan penyimpanan yang sesuai mampu bertahan selama 14 hari. suhu dan kelembaban ruang. Untuk menguji masa simpan menggunakan uji organoleptik.
G.   Uji Organoleptik Cita Rasa Kerupuk
Citra rasa merupakan rangsangan yang ditimbulkan oleh bahan pangan terutama yang dirasakan oleh indra pengecap dan pembau. Cita rasa dapat dirasakan oleh manusia apabila mengkonsumsi suatau produk makanan.
Sifat mutu suatu produk dapat diukur atau di nila dengan penilaian organoleptik. Beberapa kriteria mutu kerupuk yang menentukan penilaian seseorang terhadap cita rasa kerupuk adalah : warna, bau (aroma), rasa, tekstur.
H.   Pembuatan Krupuk Ampas Tahu
1.    Alat :
a.    Pemeras
b.    Pengaduk adonan
c.    Pengukus
d.    Pisau dan talenan
e.    Tempat penjemuran
f.     Wajan
g.    Kompor atau tungku
h.    Timbangan
2.    Bahan :
a.    Ampas tahu yang telah dikukus (2 kg).
b.    Tapioka (1 kg)
c.    Garam (30 gram)
d.    Bawang putih (100 gram).
e.    Merica (25 gram)
f.     Udang saih kering (50 gram)
g.    Monosodium glutamat (20 gram)
3.    Cara pembuatan :
a.    Pengukusan ampas tahu. Ampas tahu diperas untuk mengurangi airnya. Pemerasan dapat dilakukan dengan tangan, atau dipres dengan alat pres. Setelah itu, ampas dikukus selama 30 menit.
b.    Persiapan bumbu. Bawang, garam, merica dan udang saih digiling sampai halus.
c.    Pengadonan. Ampas yang telah dikukus (2 kg) dicampur dengan tapioka dan bumbu, kemudian diaduk sampai rata, licin dan kompak. Adonan ini dibentuk seperti selinder dengan diameter 5-6 cm dan panjang 20 cm. Adonan yang telah dibentuk ini disebut dengan dodolan.
d.    Pengukusan dodolan. Dodolan dikukus selama 2 jam sampai bagian tengah dodolan menjadi matang. Dodolan matang ini diangkat dan didinginkan.
e.    Pengangin-anginan. Dodolan matang diangin-anginkan selama 3-5 hari sampai dodolan mengeras dan mudah dipotong.
f.     Pengirisan. Dodolan diiris tipis-tipis setebal 2-3 mm. Hasil pengirisan disebut kerupuk basah.
g.    Penjemuran. Kerupuk basah dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kering. Kerupuk yang sudah kering akan gemersik jika diaduk-aduk dan mudah dipatahkan. Hasil pengeringan disebut kerupuk kering.
h.    Pengemasan kerupuk kering. Kerupuk kering dapat disimpan lama. Kerupuk ini harus disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat, atau dikemas di dalam kantong plastik yang di seal secara rapat.
i.      Penggorengan. Kerupuk kering digoreng di dalam minyak panas (170°C) sambil dibalik-balik sampai kerupuk matang dan mekar.
I.      Teknik Pengamatan/Pemeriksaan
Pengeringan, dilakukan dengan dua cara yaitu: oven dan sinar matahari. Untuk pengeringan dengan oven menggunakan suhu 55°C selama 5 jam kurang lebih 5 hari dan setiap jam nya dilakukan tes kadar air. Langkah yang dilakukan adalah penimbangan awal hasil pengeringan diambil 1 gram kemudian ditimbang = berat basah selanjutnya hasil pengeringan dimasukkan dalam oven selama 1 jam dengan suhu 105°C. Kemudian ditimbang = berat kering.Batas kritis kadar air sebelum digoreng ≤ 10%. 

Penentuan masa simpan berdasarkan angka kuman, dengan batas kritis : 104/gram. Untuk itu dilakukan pengenceran 10-5.



BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dari hasil uji organoleptic kerupuk ampas tahu yang sudah digoreng diketahui bahwa kerupuk rusak pada hari ke-12. Kerupuk ampas tahu kering (belum digoreng) dinyatakan masih layak simpan dan dikonsumsi apabila kadar airnya tidak lebih dari 10%. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kandungan kadar air pada kerupuk semakin besar pula kemungkinan tumbuhnya mikroorganisme yang tidk dikehendaki yang dapat merusak tekstur dan warna kerupuk sehingga tidak dapat dikonsumsilagi.
B.   Saran
Proses pengangin-anginan sebaiknya tidak terlalu lama karena dimungkinkan timbulnya jamur pada dodolan. Untuk penyimpanan kerupuk kering sebaiknya di wadah yang tidak lembab dan diusahakan dalam keadaan kering guna mencegah kerupuk agar tidak berjamur. Keberhasilan praktek ini diharapkan menjadi tolak ukur bahwa bahan makanan yang dianggap sebagai limbah dapat dmanfaatkan menjadi produk makanan yang bergizi.

DOKUMENTASI
Bahan-bahan yang digunakan

Penimbangan Ampas Tahu 

Pengukusan Pertama

Pengambilan Ampas Tahu

Membuat Adonan Ampas Tahu

Pembuatan Adonan Menjadi Dodolan

Pembungkusan Dodolan dengan Daun Pisang

Dodolan yang Sudah di Bungkus

Pengukusan Dodolan

Dodolan yang Sudah Jadi dan Siap di Potong Tipis-tipis



Download 8 Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah Terbaik

Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah Terbaik
Karya tulis tentang sampah
Download Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah Terbaikdi bawah ini ada Contoh-contoh karya tulis ilmiah tentang sampah  dalam bentuk PDF, word, silahkan di download. Semoga saja contoh karya tulis atau contoh makalah yang disajikan ini bisa membantu anda yang sedang mengerjakan karya tulis terutama tentang sampah.
Secara garis besar di dalam contoh karya tulis ilmiah tentang sampah ini terdapat Pendahuluan, isi dan penutup. Disajikan secara lengkap dari awal sampai akhir. Makalah ini bersumber dari beberapa artikel yang sudah ada di internet jadi anda cukup merubah judul ataupun mengembangkan pola pikir pada makalah ilmah tersebut.

Ini merupakan contoh karya tulis ilmiah tentang sampah yang sangat lengkap. Karya tulis ini sangat lengkap dari mulai awal sampai akhir. Bisa dijadikan acuan untuk tugas pembuatan karya ilmiah anda baik di sekolah ataupun di kampus. Anda bisa ubah judulnya sesuai dengan keinginan anda. Sebagai contoh “Dampak perilaku Membuang Sampah Sembarangan Terhadap Lingkungan”, dan masih banyak sekali judul yang bisa dikembangkan dari permasalahan sampah ini.

SILAHKAN DOWNLOAD CONTOH KARYA TULIS ILMIAH TENTANG SAMPAH
Karya tulis ini berjudul :
1.  Contoh karya tulis ilmiah “PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK DAN LIMBAH MARMER SEBAGAI BAHAN BAKU ORNAMEN BANGUNAN UNTUK SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN”  
>>>> Download DISINI

2. Contoh karya tulis ilmiah PENGARUH SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN 
>>>> Download DISINI

3. Contoh karya tulis ilmiah SAMPAH DI INDONESIA
>>>> Download DISINI

4. Contoh Karya tulis ilmiah CARA PENANGGULANGAN SAMPAH
>>>> Download DISINI

5. Contoh Karya tulis ilmiah PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT
>>>> Download DISINI

6. Contoh karya tulis ilmiah PEMANFAATAN SAMPAH LIMBAH KULIT DURIAN DI INDONESIA
>>>> Download DISINI

7. Contoh karya tulis ilmiah PENGARUH SAMPAH BERSERAKAN DI RUANG KELAS
>>>> Download DISINI

8. Contoh karta tulis ilmiah SAMPAH ORGANIK KOTA DELTA MAS
>>>> Download DISINI

Permasalahan sampah di Indonesia tidak akan ada habisnya. Semakin hari masalah sampah ini semakin besar, apalagi di kota-kota besar. Masalah ini timbul karena prilaku masyarakat yang belum begitu peduli dengan pentingnya membuang sampah ke tempat yang benar. Selain itu masyarakat belum begitu peduli untuk memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik.

Perlu terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah dengan baik dan benar. Tugas mensosialisasikan ini merupakan tugas bersama seluruh aspek masyarakat yang sudah mengerti akan pentingnya membuang sampah dengan baik. Jika hanya mengandalkan pemerintah maka upaya untuk menangani masalah sampah ini akan lebih lama. Percuma juga sebetulnya pemerintah mengelola sampah jika tidak dibarengi dengan pendidikan tentang pengelolaan sampah di masyarakat.

Dalam rangka mensosialisasikan tentang pentingnya mengelola sampah di masyarakat, perlu tenaga-tenaga terdidik yang memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya mengelola sampah dan bahayanya apabila proses pembuangan sampah ini tidak benar. Maka diharapkan generasi muda semakin banyak memunculkan karya tulis ilmiah tentang sampah supaya hasil dari tulisannya bisa dipublikasikan ke masyarakat.

Untuk mendidik masyarakat berpola hidup bersih dan sehat dengan cara membersihkan sampah-sampah dan membuangnya ke tempat yang benar memang butuh kesabaran tingkat tinggi. Perlu upaya yang berkesinambungan, bukan hanya penanganan yang sifatnya hanya sementara. Pendidikan ini harus diberikan semenjak anak-anak, karena mendidik untuk membuang sampah yang baik pada anak-anak akan menjadi karakter baik kelak ketika mereka menginjak usia dewasa. Jadi mereka sudah punya wawasan dan perilaku yang baik tentang cara membersihkan sampah dan bahkan pengelolaannya. Saran saya ini dimasukan kedalam kurikulum pendidikan, karena kalau mau di urai, dari tema tentang sampah ini saja bisa sangat beragam bahasannya. semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi anda yang membutuhkannya, terimakasih sudah berkunjung di blog Anomali Dunia.


Contoh Makalah Penyakit Epilepsi (Kesehatan)

Contoh Makalah Penyakit Epilepsi (Kesehatan)
Contoh Makalah Penyakit Epilepsi (Kesehatan)
penyakit epilepsi
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap orang dapat mengalami epilepsi. Setiap orang memiliki otak dengan ambang bangkitan masing-masing apakah lebih tahan atau kurang tahan terhadap munculnya bangkitan. Selain itu penyebab epilepsy cukup beragam; cedera otak, keracunan, stroke, infeksi, infestasi parasit, tumor otak. Epilepsy dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan, umur berapa saja, dan ras apa saja. Jumlah penderita epilepsy meliputi 1-2% dari populasi. Secara umum diperoleh gambaran bahwa insidensi epilepsy menunjukkan pola bimodal: puncak insidensi terdapat pda golongan anak dan usia lanjut.
Factor etiologi berpengaruh terhadap penentuan prognosis. Penyebab utama, ialah epilepsy idopatik, remote symptomatic epilepsy (RSE), epilepsy simtomatic akut dan epilepsy pada anak-anak yang didasari oleh kerusakan otak pada saat peri-atau antenatal. Dalam klasifikasi tersebut ada dua jenis epilepsy menonjol, ialah epilepsy idiopatik dan RSE. Dari kedua tersebut terdapat banyak etiologi dan sindro yang berbeda, masing-masing dengan prognosis yang baik dan yang buruk. (1)
Epilepsy simtomatik yang didasari oleh kerusakan jaringan otak yang tampak jelas pada CT scan atau magetic resonance imaging (MRI) maupun kerusakan otak yang tak jelas tetapi dilatarbelakangioleh masalah antenatal atau perinatal dengan difisit neurologik yang jelas. Semntara itu, dipandang darikemungkinan terjadinya bangkitan ulang pasca-awitan, definisi neurologik dalam kaitannya dengan umur saat awitan mempunyai nilai prediksi sebagai berikut :
· Apabila pada saatlahir telah terjadi deficit neurologik maka dalam waktu 12 bulan pertama seluruh kasus

B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud epilepsy ?
2. Sebutkan penyebab dari epilepsy ?


PEMBAHASAN


A. Pengertian Epilepsi
Epilepsy merupakan gangguan susu saraf pusat (SSP) yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan (seizure, fit, attact, spell) yang bersifat spontan (Unprovoked) dan berkala. Bangkitan dapat diartikan sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekelompok besar sel-sel otak, dominant dari pada proses inhibisi. Perubahan-perubahan di dalam eksitasi aferen, disinhibisi, pergeseran konsentrasi ion ekstraselular, voltage-gated ion-channel opening dan menguatkan sinkroni neuron sangat penting artinya dalam hal inisiasi dan perambatan aktivitas bangkitan epileptic. Aktivitas neuron diatur oleh konsentrasi ion di dalam ruang ekstraselular dan intraselular, dan oleh gerakan keluar masuk ion-ion menerobos membrane neuron.
Epilepsy yang sukar untuk mengendalikan secara medis atau pharmacoresistant, sebab mayoritas pasien dengan epilepsy adalah bersifat menentang, kebanyakan yang sering terserang terlebih dahulu yaitu bagian kepala. Obat yang bisa menenangkan antiepileptic yang standar. Berkaitan dengan biomolekular basis kompleksnya. Sakit kepala yang menyrang sukar sekali untuk diperlakukan secara pharmakologis, walaupun obat antiepileptic sudah secara optimal diberikan, sekitar 30-40% tentang penderita epilepsy yang terjangkit, biasanya pasien melakukan operasi pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit sementara. Akan tetapi gejala epilepsy akan timbul sesekali, karena epilepsy sukar untuk dihilangkan rasa sakit kepala yang menyerang.
Setiap orang punya resiko satu di dalam 50 untuk mendapat epilepsy. Penggunaan narkotik dan peminum alcohol punya resiko lebih tinggi. Pengguna narkotik mungkin mendapat seizure pertama karena menggunakan narkotik, tapi selanjutnya mungkin akan terus mendapat seizure walaupun sudah lepas dari narkotik. Di Inggris, satu orang diantara 131 orang menyindap epilepsy. Jadi setidaknya 456000 penyidap epilepsy di Inggris.
Epilepsy dapat menyerang anak-anak, orang dewasa, para orang tua bahkan bayi yang baru lahir, angka kejadian epilepsy pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita, yaitu 1-3% penduduk akan menderita epilepsy seumur hidup. Di Amerika Serikat, satu diantara 100 populasi (1%) penduduk terserang epilepsy dan kurang lebih 2,5 juta diantraranya telah menjalani pengobatan pada lima tahun terakhir. Menurut World Health Organization (WHO sekira 50 juta penduduk di seluruh dunia mengidap epilepsy (2004 Epilepsy,com).

B. Gejala Epilepsi
· Epilepsi Grand Mal
Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya lepas muatan listrik yang berlebihan dari neuron diseluruh area otak-di korteks, dibagian dalam serebrum dan bahkan di batang otak dan thalamus, kejang grand mal berlangsung selama 3 atau 4 menit.
· Epilepsy Peti mal
Epilepsy ini biasanya ditandai dnegan timbulnya keadaan tidak sadar atau penurunan kesadaran selama 3 sampai 30 detik, dimana selama waktu serangan ini penderita merasakan beberapa kontraksi otot seperti sentakan (twitch-like), biasanya di daerah kepala, terutama pengedipan mata.
· Epilepsy Fokal
Epilepsy fokal dapat melibatkan hamper setiap bagian otak, bagi regoi setempat pada korteks serebri atau struktur-struktur yang lebih dalam pada serebrum dan batang otak. Epilepsy fokal disebabkan oleh resi organic setempat atau adanya kelainan fungsional.
System saraf merupakan communication network (jaringan komunikasi). Otak berkomunikasi dengan organ-organ tubuh yang lain melalui sel-sel saraf (neuron). Pada kondisi normal, impuls saraf dari otak secara elektrik akan dibawah neurotransmitter seperti GABA (gamma-aminobutiric acid) dan glutamate melalui sel-sel saraf 9neuron) ke organ-organ tubuh yang lain.
Factor mencetus epilepsy :
· Tekanan
· Kurang tidur atau rehat
· Sensitive pada cahaya yang terang (photo sensitive), dan
· Minum minuman keras
· Kejadian paroksismal
Diagnosis banding untuk kejadian yang bersifat paroksismal meliputi sinkrop, migren, TIA (Transentlschaemic Attack), paralysis periodic, gangguan gastrointestinal, gangguan gerak dan breath holding spesll. Diagnosis ini bersifat mendasar
· Epilepsy parsial sederhana
Diagnosis ini meliputi TIA, migren, hiperventilasi, tics, mioklonus dan spasmus hemifasialis. TIA dapat muncul dengan gejala sensorik yang dibedakan dengan epilepsy parsial sederhan. Keduanya paroksimal, bangkitan dapat berupa kehilangan pandangan sejenak dan mengalami penderita lanjut usia.
· Epilepsy parsial kompleks
Diagnosis banding ini berkaitan dengan tingkat kehilangan kesadaran, mulai dari drop anttacks sampai dengan pola perilaku yang rumit. Secara umum diagnosis ini meliputi sinkrop, migren, gangguan tidur, bangkitan non epileptic, narkolepsi, gangguan metabolic dan transient global amnesia.

C. Penyebab Epilepsi
Setelah diagnosa ditetapkan maka tindakan terapeutik diselenggarakan. Semua orang yang menderita epilepsy, baik yang idiopatik maupun yang non idiopatik, namun proses patologik yang mendasarinya tidak bersifat progresi aktif seperti tumor serebri, harus mendapat terapi medicinal. Obat pilihan utama untuk pemberantasan serangan epileptic jenis apapun, selain petit mal, adalah luminal atau phenytoim. Untuk menentukan dosis luminal harus diketahuiumur penderita, jenis epilepsinya, frekuensi serangan dan bila sudah diobati dokter lain. Dosis obat yang sedang digunakan. Untuk anak-anak dosis luminal ialah 35 mg/kg/BB/hari, sedangkan orang dewasa tidak memerlukan dosis sebanyak itu. Orang dewasa memerlukan 60 sampai 120 mg/hari. Dosis phenytoin (Dilatin, Parke Davis) untuk anak-anak ialah 5 mg.kg/BB/hari dan untuk orang dewasa 5-15 mg/kg/BB/hari. Efek phenytoin 5 mg.kg/BB/hari (kira-kira 300 mg sehari) baru terlihat dalam lima hari. Maka bila efek langsung hendak dicapai dosis 15 mg/kg/BB/hari (kira-kira 800 mg/hari) harus dipergunakan.
Efek anti konvulsan dapat dinilai dari “follow up”. Penderita dnegan frekuensi serangan umum 3 kali seminggu jauh lebih mudah diobati dibanding dengan penderita yang mempunyai frekuensi 3 kali setahun. Pada kunjungan “follow up” dapat dilaporkan hasil yang baik, yang buruk atau yang tidak dapat dinilai baik atau buruk oleh karena frekuensi serangan sebelum dan sewaktu menjalani terapi baru masih kira-kira sama. Bila frekuensinya berkurang secara banding, dosis yang sedang dipergunakan perlu dinaikkan sedikit. Bila frekuensinya tetap, tetapi serangan epileptic dinilai oleh orang tua penderita atau penderita epileptic Jakson motorik/sensorik/’march’ sebagai ‘enteng’ atau’jauh lebih ringan’, maka dosis yang digunakan dapat dilanjutkan atau ditambah sedikit. Jika hasilnya buruk, dosis harus dinaikkan atau ditambah dnegan antikonvulsan lain.
· Pemeriksaan pencitraan otak
MRI bertujuan untuk melihat struktur otak dan melengkapid ata EEG. Yang bermanfaat untuk membandingkan hipokampus kanan dan kiri. Disamping itu juga dapat mengidentifikasi kelainan pertumbuhan otak, tumor yang berukuran kecil, malformasi vascular tertentu dan penyakit demielinisasi.

D. Pencegahan EpilepsiEvaluasi penderita dnegan gejala yang bersifat paroksismal, terutama dengan factor penyebab yang tidak diketahui, memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk dapat menggali dan menemukan data yang relevan. Diagnosis epilepsy didasarkan atas anamnesis dan pemeriksaan klinik dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan EEG dan radiologist. Penderita aqtau orang tuanya perlu diminta keterangannya tentang riwayat adanya epilepsy dikeluarganya. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa pemeriksaan antara lain :
· Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ini menapis sebab-sebab terjadinya bangkitan dnegan menggunakan umur dan riwayat penyakit sebagai pegangan. Pada usia lanjut auskultasi di daerah leher penting untuk menditeksi penyakit vascular. Pada anak-anak dilihat dari pertumbuhan yang lambat, adenoma sebasea (tuberous sclerosis) dan organomegali (srorage disease).
· Elektro-ensefalograf
Pada epilepsy pola EEG dapat membantu untuk nenetukan jenis dan lokasi bangkitan. Gelombang epileptiform berasal dari cetusan paroksismal yang bersumber pada sekelompok neuron yang mengalami depolarisasi secara sinkron. Gambaran epileptiform anatarcetusan yang terekam EEG muncul dan berhenti secara mendadak, sering kali morfologi yang khas.
· Pemeriksaan pencitraan otak
MREI bertujuan untukmelihat struktur otak dan melengkapi data EEG. Yang bermanfaat untuk membandingkan hipokampus kanan dan kiri. Disamping itu juga dapat mengidentifikasi kelainan pertumbuhan otak, tumor yang berukuran kecil, malformasi vascular tertentu dan penyakit demielinisasi.

E. Pengobatan EpilepsiObat pertama yang paling lazim dipergunakan
(seperti: sodium valporat, Phenobarbital dan phenytoin).
· Ini adalah anjuran bagi penderita epilepsy yang baru
· Obat-obat ini akan memberi efek samping seperti gusi bengkak, pusing, jerawat dan badan berbulu (Hirsutisma), bengkak biji kelenjar dan osteomalakia.
Obat kedua yang lazim digunakan :
(seperti: lamotrigin, tiagabin dan gabapetin)
· Jika tidak terdapat perubahan kepala penderita setelah menggunakan obat pertama, obatnya akan di tambah dengan obatan kedua
· Lamotrigin telah diluluskan sebagai obat pertama di Malaysia
· Obat baru yang diperkenalkan tidak dimiliki efek samping, terutama dalam hal kecacatan sewaktu kelahiran.

A. KesimpulanEpilepsy merupakan gangguan saraf pusat (SSP) yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan (seizure, fit, attact, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan berkala. Bangkitan dapat diartikan sebagai modifikasi fungtsi otak yang bersifat mendadak dan sepintas yang berasal dari sekelompok besar sel-sel otak, bersifat sinkron dan berirama.
Penyebab terjadinya epilepsy :
1. Cedera otak
2. Keracunan
3. Infeksi
4. Infestasi parasit
5. Tumor otak
6. Epilepsi idopatik

B. Saran
Saran kami tujuan kepada masyarakat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi minuman keras yang akibatnya akan mengalami kehilangan kesadaran, karena hal itu merupakan factor utama epilepsy kompleks
Dianjurkan kepada petugas kesehatan untuk tidak melakukan operasi pembedahan sembarangan karena hal itu hanya menghilangkan rasa sakit sementara dan suatu saat gejala epilepsy akan timbul kembali.