Filled Under:

Bakteri Usus Mumi di Jadikan Untuk Obat Obesitas


SEMUA ORANG pasti tahu mumi. Anak kecil sekalipun pasti bergidik dan menutup telinga kala mendengar nama itu disebutkan. Jelas sudah bahwa dalam film-film thriller sekelas Resident Evil besutan sutradara sekaligus produser Paul Anderson yang mempertontonkan mayat-mayat hidup sebagai pemeran utama yang berjalan oleng di perempatan jalan, berjingkat-jingkat di lorong-lorong nan gelap yang tak tersentuh cahaya matahari, menyeret-nyeret tubuhnya yang sudah terkoyak karena tertebas parang, membuat keberadaan mereka di dunia sering diidentikkan sebagai pembawa bencana, kegelapan, teror, wabah penyakit, dan lain-lain. Bahkan di Mesir sekalipun yang telah menjadi sejarah awal mula pembentukan, sang mumi dikenal sebagai pembawa kehancuran di dunia.

Sebuah tim ilmuwan dari Universitas Oklahoma, AS telah mulai mengeluarkan kotoran dari tanah di gua-gua dan dari sampel usus mumi dari Amerika Utara dan Selatan, menurut laporan New Scientist.
Para peneliti menemukan bahwa DNA bakteri dalam sampel sangat berbeda dengan sampel yang sama pada saat ini.

Para ilmuwan percaya bahwa salah satu penyebab obesitas saat ini mungkin antibiotik, yang telah mengubah bakteri yang hidup dalam diri kita. Para peneliti percaya bahwa 'obat' yang mungkin untuk obesitas adalah menumbuhkan kembali usus kita dengan bakteri kuno dari masa sebelum antibiotik ada. Salah satu sumber adalah kotoran dari mayat yang dimumi. Kunci untuk "mengobati" obesitas mungkin berada di tempat yang tidak biasa, di dalam perut mumi yang berusia 3.000 tahun.
sumber:health.lintas.me