Salah seorang peneliti medis Kenia Nune, melihat potensi yang terdapat di dalam racun laba-laba tersebut sebagai salah satu upaya penyembuhan, penanganan disfungsi seksual baik bagi kaum lelaki maupun wanita. Namun sebelum digunakan ada bagian racun yang berbahaya (priapism) yang harus ia pisahkan. Sementara bagian racun yang tidak berbahaya (PnTx2-6) ia lakukan percobaan terhadap tikus jantan, dan berfungsi dengan baik sebagai bahan yang mampu menyehatkan fungsi kelamin.
Namun cara kerja racun laba-laba ini tidak sama dengan obat-obatan seks yang ada dipasaran seperti Viagra, karena terbukti lebih aman karena hanya berfungsi mengatasi dan mengefektikan fungsi ereksi pada pria, bukan menambah kekuatan ereksi yang mampu merusak jaringan pembuluh darah. Dan PnTx2-6 diyakini Kenia Nune dapat juga digunakan oleh kelainan disfungsi seksual wanita,namun perlu penelitian lebih jauh.