Banjir selalu menjadi momok yang menakutkan kala musim hujan tiba. Apalagi mereka yang tempat tinggalnya berada di pinggir atau bantaran kali. Terlepas dari berbagai usaha yang dilakukan untuk setidaknya mencegah atau mengurangi resiko banjir, mungkin ada baiknya jika anda memikirkan sebuah cara lain yang lebih ekstrim, contohnya dengan membuat rumah terapung mungkin?
Ya, sebuah perusahaan arsitek di London, Baca, rupanya telah memiliki solusi untuk menghadapi bencana yang seringkali melanda penduduk di pinggiran sungai Thames. Mereka membangun sebuah rumah amfibi yang bisa mengambang saat air pasang tiba.
Arsitektur banguannya dibuat sedemikian rupa. Lantai dasarnya dibuat dari bahan beton yang mengambil inspirasi dari sarang lebah. Dilengkapi dengan 4 tiang penyangga, tiang-tiang ini akan terangkat keatas ketika air mulai masuk membanjiri rongga dasar rumah.
Jika dibandingkan dengan rumah pada umumnya, harga rumah amfibi ini memang cukup mahal karena bernilai sekitar 1,5 juta poundsterling (lebih mahal 20%). Tapi dengan kemampuannya, pemilik tidak perlu lagi dipusingkan untuk membayar premi asuransi.
Setiap aspek dari rumah didesain khusus agar mencegah air masuk ke dalam sehingga jika banjir terjadi, sang pemilik masih bisa tinggal di dalam dengan nyaman.
Ya, sebuah perusahaan arsitek di London, Baca, rupanya telah memiliki solusi untuk menghadapi bencana yang seringkali melanda penduduk di pinggiran sungai Thames. Mereka membangun sebuah rumah amfibi yang bisa mengambang saat air pasang tiba.
Arsitektur banguannya dibuat sedemikian rupa. Lantai dasarnya dibuat dari bahan beton yang mengambil inspirasi dari sarang lebah. Dilengkapi dengan 4 tiang penyangga, tiang-tiang ini akan terangkat keatas ketika air mulai masuk membanjiri rongga dasar rumah.
Jika dibandingkan dengan rumah pada umumnya, harga rumah amfibi ini memang cukup mahal karena bernilai sekitar 1,5 juta poundsterling (lebih mahal 20%). Tapi dengan kemampuannya, pemilik tidak perlu lagi dipusingkan untuk membayar premi asuransi.
Setiap aspek dari rumah didesain khusus agar mencegah air masuk ke dalam sehingga jika banjir terjadi, sang pemilik masih bisa tinggal di dalam dengan nyaman.
"Orang selalu senang tinggal di dekat sungai karena suasananya yang tenang serta kehidupan alam yang nyaman. Tapi kekurangan dari rumah ini adalah sangat rentan terkena banjir," kata direktur Baca, Richard Coutts.
"Kami menciptakan rumah amfibi yang bekerja seperti halnya sebuah dermaga. Pemilik dapat hidup dengan tenang tanpa takut kehilangan harta benda miliknya dan dapat beradaptasi dengan perubahan cuaca. Saat banjir selesai, yang perlu mereka lakukan hanyalah membersihkan kebunnya," lanjutnya.
Perusahaan Baca sendiri selama ini memang bergerak untuk membuat bangunan anti banjir. Kata Coutts, kini mereka sedang mengembangkan proyek yang sama di Belanda dan New Orleans, Amerika Serikat.
"Kami menciptakan rumah amfibi yang bekerja seperti halnya sebuah dermaga. Pemilik dapat hidup dengan tenang tanpa takut kehilangan harta benda miliknya dan dapat beradaptasi dengan perubahan cuaca. Saat banjir selesai, yang perlu mereka lakukan hanyalah membersihkan kebunnya," lanjutnya.
Perusahaan Baca sendiri selama ini memang bergerak untuk membuat bangunan anti banjir. Kata Coutts, kini mereka sedang mengembangkan proyek yang sama di Belanda dan New Orleans, Amerika Serikat.