Filled Under:

Mengetahui Penyakit Hepatitis Dan Macamnya

 Mengetahui Penyakit Hepatitis Dan Macamnya
Mengetahui Penyakit Hepatitis Dan Macamnya, Penyakit hepatitis, siapa yang tidak mengenalnya. Penyakit yang sering disebut dengan penyakit kuning ini, bisa menyerang siapa saja. Tapi yang lebih berisiko adalah orang-orang yang berusia produktif.  Mungkin Anda semua banyak yang sudah tahu, bahwa penyakit hepatitis terdiri dari beberapa macam. Diantaranya adalah hepatitis A,B,C, D,E. Tapi yang paling ditakuti adalah hepatitis B dan C. Sebenarnya, apa itu penyakit hepatitis, apa penyebabnya sehingga orang dapat menderita penyakit ini, apa gejala yang ditimbulkan, dan bagaimana cara menanganinya, mungkin itu semua adalah pertanyaan yang mungkin Anda pertanyaan. Nah, para kesempatan kali ini, kita akan bersama-sama belajar mengetahui lebih jauh apa itu penyakit hepatitis. Tapi kita akan membatasi pada pembahasan hepatitis A,B dan C. Mungkin di kesempatan lain kita akan membahas hepatitis yang lain. Akhirnya kami ucapkan, semoga artikel kali ini dapat bermanfaat untuk Anda semua.

Apa itu penyakit hepatitis?

Hati adalah organ vital manusia. Organ ini berfungsi untuk membantu pemrosesan nutrisi dan memetabolasi obat-obatan. Selain itu, hati juga berfungsi untuk membersihkan tubuh dari racun-racun. Sekarang beralih kepada pengertian hepatitis itu sendiri. Kata hepatitis berarti radang hati. Peradangan hati bisa disebabkan oleh banyak hal diantaranya adalah terkena infeksi bakteri, luka hati yang disebabkan oleh toksin (racun), dan bahkan serangan yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Tapi, hepatitis biasanya disebabkan oleh adanya virus.

Beberapa virus hepatitis dapat bermutasi. Yang dapat membuat tubuh sulit  untuk melawan virus ini, karena virus tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu. Dalam beberapa kasus, hepatitis B atau C dapat merusak hati. Dan penderita  akan memerlukan transplantasi hati untuk bertahan hidup, yang kadang kala tidak selalu sukses.

Hepatitis A

Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian. Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Gejala yang ditimbulkan, mungkin hampir sama seperti hepatitis yang lain, yaitu pada minggu pertama penderita akan mengalami keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

Untuk menanganinya, maka penderita diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah. Selain selalu menjaga kebersihan sebagai wujud pencegahan, upaya melakukan vaksinasi juga dapat dijadikan alternatif agar terhindar dari penyakit ini.

Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi yang lebih serius. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut sirosis (jaringan parut permanen hati) atau kanker hati, yang keduanya menyebabkan sakit parah dan bahkan kematian. Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B adalah jenis yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Hal ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan melalui jarum seperti yang dipergunakan secara bersama-sama oleh pengguna narkoba suntikan atau steroid yang memiliki virus, atau jarum tato yang belum disterilkan dengan benar. Seorang wanita hamil juga bisa melewati hepatitis B untuk bayi yang dikandungnya.

Seseorang dengan hepatitis B mungkin memiliki gejala yang mirip dengan yang disebabkan oleh infeksi virus lainnya, seperti flu - misalnya mual, kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam ringan, dan muntah - serta sakit perut atau nyeri di bawah tulang rusuk kanan. Hepatitis B juga dapat menyebabkan penyakit kuning, yang merupakan menguningnya kulit dan putih mata, dan dapat menyebabkan urin  menjadi kecoklatan. Seseorang yang telah terkena hepatitis B mungkin memiliki gejala 2 sampai 5 bulan kemudian. Beberapa orang dengan hepatitis B tidak memperhatikan gejala sampai mereka menjadi sangat parah. Beberapa penderita yang memperlihatkan  sedikit gejala atau bahkan tidak memperlihatkan gejala sama sekali, masih dapat menularkan penyakit kepada orang lain, dan masih dapat mengembangkan komplikasi di kemudian hari. Beberapa orang membawa virus dalam tubuh mereka dan menular selama sisa hidup mereka.

Biasanya dokter sebelum mendiagnosa apakah pasiennya menderita hepatitis B akan melakukan tes darah. Setalah yakin bahwa pasien tersebut menderita hepatitis B, maka dokter akan memberikan obat untuk mengurangi gejala yang ada. Dan untuk mencegah agar terhindari dari hepatitis B, maka yang terpenting adalah menjauhi narkoba, tidak melakukan hubungan seks secara bebas, dan tidak berbagi hal-hal seperti pisau cukur, sikat gigi atau semua hal hal yang bisa memicu meningkatkan risiko tertular penyakit ini. Selain itu menjaga jarak dengan penderita hepatitis agar tidak tertular. Dan yang terpenting adalah melakukan vaksinasi untuk mencegah terkena hepatitis.

Hepatitis C

Hepatitis C sama seperti hepatitis B, yang disebabkan virus hepatitis C yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang lain. Seperti halnya hepatitis B, hepatitis C juga dapat menyebabkan sirosis hati atau kanker hati. Hepatitis C merupakan jenis hepatitis yang paling serius. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
Seringkali, penderita hepatitis C tidak menunjukkan gejala walaupun telah terinfeksi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar adalah lelah, hilang selera makan, sakit perut, urin menjadi gelap dan kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
Hepatitis C kronis dapat diobati dengan Pegylated Interferon dan Ribavirin. Pengobatan Hepatitis C sedini mungkin sangatlah penting. Meskipun tubuh penderita telah melakukan perlawanan terhadap infeksi, tetapi hanya 15% yang berhasil, pengobatan tetap diperlukan untuk mencegah Hepatitis C kronis dan membantu mengurangi kemungkinan hati menjadi rusak. Kadangkala, pengobatan Hepatitis C memerlukan waktu yang lama, dan tidak dapat membantu. Tetapi karena penyakit ini dapat menjadi parah sepanjang waktu, sangatlah penting untuk mencari pengobatan yang tepat dari dokter.

Untuk mencegah agar tidak terjangkiti hepatitis C maka harus tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri, diantaranya adalah beberapa hal berikut ini:
  • Cara penyebaran yang paling efesien Hepatitis C adalah melalui suntikan yang terkontaminasi oleh darah, misalnya di saat memakai obat suntik. Maka hanya pergunakan jarum suntik dan alat suntik yang steril
  • Lakukan kehidupan seks yang aman,  atau dengan kata lain jangan melakukan hubungan seks secara bebas.
  • Jangan pernah berbagi alat seperti jarum, alat cukur, sikat gigi, dan gunting kuku, dimana dapat menjadi tempat potensial penyebaran virus Hepatitis C. Bila melakukan manicure, tato dan tindik tubuh pastikan alat yang dipakai steril dan tempat usahanya resmi.
  • Orang yang terpapar darah dalam pekerjaannya, seperti pekerja kesehatan, teknisi laboratorium, dokter gigi, dokter bedah, perawat, pekerja ruang emergensi, polisi, pemadam kebakaran, paramedis, tentara atau siapapun yang hidup dengan orang yang terinfeksi, seharusnya sangat berhati-hati agar tidak terpapar darah yang terkontaminasi.
  • Juga termasuk menggunakan peralatan tajam dan jarum dengan benar, mencuci tangan secara teratur dan menggunakan sarung tangan dalam pekerjaannya. Jika anda pernah mengalami luka karena jarum suntik, anda harus melakukan tes ELISA atau RNA HCV setelah 4-6 bulan terjadinya luka untuk memastikan tidak terinfeksi penyakit Hepatitis C.
  • Pernah sembuh dari salah satu penyakit Hepatitis tidak mencegah penularan penyakit Hepatitis lainnya. Orang yang menderita penyakit Hepatitis C dan juga menderita penyakit Hepatitis A memilki resiko tinggi terkena penyakit hepatits fulminant, suatu penyakit hati yang mematikan dan perkembangannya sangat cepat.
  • Dengan demikian, ahli kesehatan sangat merekomendasikan penderita penyakit Hepatitis C juga melakukan vaksinasi Hepatitis A dan Hepatitis B.