Filled Under:

Tentang Kencing Berdarah, dan Penangananya

Tentang Kencing Berdarah, dan Penangananya, Pernahkah anda mengalami kencing berdarah? Bagi yang pernah mengalaminya ataupun dengan membayangkannya saja bagi yang belum pernah mengalami, kejadian tersebut mungkin cukup menyeramkan. Kenapa bisa terjadi kencing berdarah? Apakah sungguh se’menyeramkan’ itu? Sekarang, mari kita coba membahas mengenai hal ini.

Kencing berdarah atau dalam bahasa kedokterannya disebut hematuria merupakan suatu keadaan dimana terdapat sel darah merah pada urine yaitu 2-5 sel darah merah per lapang pandang besar dan bisa dideteksi dengan pemeriksaan dipstick. Adanya darah dalam urine tidak selalu dapat terlihat dengan mata telanjang. Jika darah ada di urine dalam jumlah sedikit mungkin tidak akan terlihat langsung oleh mata dan baru dapat dideteksi dengan mikroskop, keadaan ini disebut mikroskopik hematuria. Biasanya mikroskopik hematuria ini baru diketahui ketika pasien melakukan pemeriksaan urine untuk alasan lain ataupun bagian dari medical check-up. Namun jika darah yang ada di urine cukup banyak, ia dapat memberikan warna merah, pink, atau kecoklatan seperti teh maupun cola, keadaan ini disebut gross hematuria.
Hematuria adalah suatu gejala dari suatu penyakit, bukan merupakan penyakit itu sendiri. Penyebab hematuria ini bermacam-macam, seperti:
  • Batu ginjal
  • Infeksi saluran kencing atau genitalia
  • Sumbatan pada saluran kencing, biasanya pada uretra (baik oleh karena batu, tumor, penyempitan/striktur, penekanan dari struktur di sekitarnya)
  • Kanker ginjal, buli-buli (kandung kemih), ataupun prostat
  • Penyakit ginjal
  • Gangguan pembekuan darah
  • Cedera pada saluran kencing sebelah atas maupun bawah, misalnya karena kecelakaan lalu lintas atau jatuh yang terutama mengenai punggung
  • Obat-obatan, misalnya rifampisin (salah satu obat tuberkulosis), analgesik seperti aspirin, antikoagulan (anti pembekuan darah) seperti warfarin, fenitoin, quinine
  • Pembesaran prostat jinak
  • Penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, hipertensi, sickle cell anemia
  • Infeksi virus
  • Peradangan pada ginjal
  • Latihan fisik yang berat, terutama pada olahraga lari
Kadang-kadang urine dapat berwarna pink, merah, maupun coklat tapi bukan disebabkan oleh adanya darah dari saluran kencing, misalnya karena disebabkan oleh:
  • Makanan, seperti mengonsumsi bit dan buah beri dalam jumlah besar
  • Pewarna makanan
  • Obat-obatan
  • Darah menstruasi
  • Penyakit liver
Kadangkala, hematuria yang diderita pasien adalah suatu gejala tunggal tanpa disertai gejala lain. Namun, pada beberapa penyakit, keluhan penderita tidak hanya kencing berdarah saja, tapi bisa disertai keluhan lain, seperti:
  • Nyeri pada flank area (diantara iga dan panggul), punggung, perut bawah, atau kemaluan
  • Nyeri atau rasa panas saat berkemih
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Berat badan menurun
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sering berkemih
  • Anyang-anyangan
  • Urine berwarna kelabu oleh karena adanya nanah dalam urine
Apa yang harus aku lakukan?
Jika anda mendapati kencing anda berwarna merah atau mengalami keluhan yang berkaitan dengan penyakit saluran kencing, sebaiknya anda mencari pertolongan medis. Dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi dan mencari penyebab dari keluhan yang anda alami. Pemeriksaan laboratorium dan pencitraan mungkin diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosa, seperti:
  • Urinalisis: Sampel urine anda akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa, yaitu untuk melihat adanya kandungan protein, sel darah merah, sel darah putih, kristal, bakteri, serta sel-sel lain yang mungkin ada dalam urine.
  • Kultur urine: Untuk melihat adanya pertumbuhan bakteri patologis yang menandakan adanya infeksi pada saluran kencing
  • USG ginjal: Dapat digunakan sebagai screening untuk melihat pembesaran ginjal oleh karena sumbatan, seperti batu, kanker, pembesaran prostat, ataupun striktur (penyempitan).
  • Intravenous pyelogram (IVP)
Pemeriksaan ini terutama untuk mengevaluasi ginjal dan ureter, misalnya jika terdapat sumbatan, batu, atau tumor
  • CT Scan
  • Cystoscopy
Pemeriksaan ini terutama bisa mengetahui masalah-masalah pada saluran kencing bagian bawah, misalnya kanker buli-buli atau kanker prostat.
Adakah terapinya?
Beberapa penyebab kencing berdarah tidaklah berbahaya dan tidak perlu terapi. Misalnya kencing berdarah yang disebabkan latihan fisik yang berat, akan hilang sendiri dalam 1-2 hari. Namun, beberapa penyakit lain bisa merupakan penyakit yang serius dan perlu diterapi segera. Oleh sebab itu, jika anda menemukan kencing anda berwarna merah, segeralah berkonsultasi dengan dokter anda untuk mengevaluasi keluhan ini. Berikut adalah contoh penyebab hematuria dan penatalaksanaannya:
  • Batu ginjal: minum banyak air dan obat pereda rasa nyeri. Kebanyakan batu dapat keluar sendiri dari saluran kencing, namun jika batunya besar maka dapat dilakukan terapi yang disebut extracorporeal shock wave lithotripsy alias ESWL (menggunakan gelombang suara untuk memecahkan batu)
  • Infeksi saluran kencing: konsumsi antibiotik biasanya 3-14 hari, tergantung dari sumber infeksinya
  • Pembesaran prostat jinak: kadang-kadang membatasi makanan dan obat-obatan tertentu yang mengiritasi kelenjar prostat bisa membantu mengecilkan prostat
  • Obat-obatan: jika obat-obatan yang anda konsumsi menyebabkan hematuria, perlu dilakukan evaluasi dengan dokter anda tentang pertimbangan besar resiko dan manfaat dari obat-obatan tersebut. Namun, jangan menghentikan obat-obatan itu sendiri tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
  • Sumbatan saluran kencing: biasanya sumbatan memerlukan operasi ataupun prosedur lain untuk menghilangkan sumbatan tersebut
  • Cedera: biasanya dapat sembuh sendiri atau kadang-kadang memerlukan operasi ataupun prosedur lain untuk memperbaiki maupun membuang jaringan yang cedera
Jadi, jika anda mendapati kencing anda berwarna merah, janganlah khawatir dahulu namun segeralah mencari pertolongan dengan dokter anda untuk mengetahui penyebabnya dan diterapi sesuai penyebab tersebut.