Cara Budidaya Buah Bit, Kali ini saya akan berbagi pengalaman mengenai cara budidaya buah Bit, buah ini adalah salah satu buah yang memiliki manfaat dan khasiat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh kita.
Satu lagi tanaman unik yang sangat bermanfaat bagi manusia, yaitu buah bit. Buah bit yang juga dikenal dengan nama akar bit atau bit merah merupakan salah satu varietas Beta Vulgaris. Tanaman ini berupa akar, mirip umbi-umbian yang berwarna merah dan paling sering ditemui di Amerika Utara dan Inggris, namun juga dapat ditemui di Indonesia, biasanya dijual di supermarket-supermarket.
BEETROOT (BIT)
Anda mungkin bertanya-tanya, buah bit itu apa dan seperti apa bentuk dan warnanya ....
ya, Buah Bit gula (Beta vulgaris) adalah sebuah tanaman berbunga dalam familia Chenopodiaceae, yang berasal dari daerah pesisir barat dan selatan Benua Eropa, dari Swedia selatan dan Kepulauan Britania ke selatan Laut Mediterania.
Tanaman ini penting karena varitasnya yang dikembangkan, fodder beet, bit dan bit gula yang menghasilkan gula.
Bit (Beta vulgaris L.)
Bit merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batang bit sangat pendek, hampir tak terlihat. Akar tunggangnya tumbuh menjadi umbi. Daunnya tumbuh terkumpul pada leher akar tunggang (pangkal umbi) dan berwarna kemerahan.
Umbi bit berbentuk bulat atau menyerupai gasing. Akan tetapi ada pula yang berbentuk lonjong. Ujung umbi bit terdapat akar. Bunganya tersusun dalam rangkaian bunga yang bertangkai panjang banyak (racemes). Tanaman ini sulit berbunga di Indonesia. Bit banyak digemari karena rasanya enak, sedikit manis, dan lunak.
1. Jenis Bit
Ada 2 varietas bit (Beta vulgaris L.var. rubra L.) umbinya berwarna merah tua. Sementara bit putih atau bit potong (B. vulgaris L. var cicla L.) umbinya berwarna merah keputih-putihan. Di Indonesia kedua jenis bit tersebut tidak dapat berbunga dan berbiji sehingga benihnya masih didatangkan dari luar negeri.
2. Bertanam Bit
Bit banyak ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1.000 m dpl, terutama bit merah. Akan tetapi, bit putih ditanam pada ketinggian 500 m dpl. Di dataran rendah bit tidak mampu membentuk umbi. Bit banyak ditanam di pulau Jawa, terutama Cipanas, Lembang, Pangalengan, dan Batu.
Ada pun syarat penting agar bit tumbuh dengan baik adalah tanahnya subur, gembur, dan lembap. Selain itu tanah liat yang berlumpur dengan pH tanah 6-7 lebih sesuai untuk bit. Sebaiknya waktu tanam bit pada awal musim hujan atau akhir musim hujan.
a. Cara Tanam
Bit Dikembangbiakan dengan cara ditanam bijinya. Biji bit tersebut langsungditanam tanpa disemaikan terlebih dulu. Tanah yang akan ditanami dicangkul selama 30 cm dan daiberi pupuk kandang sebanyak 15 ton per ha.
Setelah tanahnya diratakan, dibuat alur-alur dangkal dengan jarak antaralur 20 cm. Biji-biji bit tersebut ditaburkan merata di sepanjang alur, kemudian ditutup tipis-tipis dengan tanah. Untuk penanaman seluas 1 ha dibutuhkan 8 kg biji bit.
Biji bit akan tumbuh setelah ditanam 6 hari. Setelah berumur 3-4 minggu, tanaman diperjarang sehingga jarak antartanaman menjadi 15-20 cm. Jika ditemukan bijinya tumbuh 2-3 tunas (poliembrioni), tunas-tunas yang lemah dipisahkan dan disisakan satu tanaman yang subur. Penjarangan dapat bersamaan dengan penyiangan untuk penggemburan tanah.
Pemberian pupuk buatan untuk tanaman bit jarang dilakukan. Namun, agar hasil yang diperoleh lebih baik, dianjurkan tanaman bit diberi pupuk buatan. Pupuk buatan tersebut berupa campuran urea, TSP, dan KCl dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak 200 kg/ha atau 100 kg urea, 50 kg TSP, dan 50 kg KCl per ha. Pupuk tersebut ditebar di kanan-kiri setiap tanaman sejauh 5 cm dari batangnya. Pemberian pupuk ini bersamaan dengan penyiangan.
b. Pemeliharaan Tanaman
PEMELIHARAAN PENYIRAMAN Pada saat tanaman baru ditanam, penyiraman dilakukan setiap hari (pagi atau sore) dengan gembor yang lubangnya halus supaya tidak merusak pertanaman. PENJARANGAN Setelah tanaman berumur 3 atau 4 minggu dari waktu menyebar, tanaman perlu diperjarang dengan hanya memilih tanaman yang bagus pertumbuhannya saja. Setelah penjarangan selesai, diusahakan agar jarak antartanaman menjadi sekitar 15 - 20 cm. Jika ada biji yang tumbuhnya menjadi 2 atau 3 tunas, harus disisakan satu tunas yang tumbuhnya baik. PENDANGIRAN DAN PENYIANGAN Sambil menjarangkan tanaman, kegiatan pendangiran juga dapat dilakukan. Di samping itu, dapat juga dilakukan penyiangan dengan cara mencabut rumput liar atau gulma yang tumbuh. Pendangiran atau penggemburan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai menyentuh perakaran tanaman. Selanjutnya kegiatan ini dilakukan 2 minggu sekali. PEMUPUKAN Agar diperoleh hasil yang memuaskan, maka tanaman sebaiknya diberi pupuk buatan berupa ZA, DS dan ZK dengan perbandingan 2:1:1. Selain itu, dapat juga digunakan pupuk lain asalkan perbandingannya diperhatikan. Pupuk diberikan di kiri dan kanan tanaman, kira-kira jaraknya 5 cm dari batang tanaman.
c. Hama dan Penyakit
Tanaman bit tidak memerlukan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan hanya denagan cara membersihkan rumput-rumput yang mengganggu. Penyakit yang biasa tampak adalah midew embun. Penyakit ini disebabkan oleh Peronospora schachtii yang dapat diatasi dengan semprotan Benlate 0,2 persen.
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman bit yang ditemui tidaklah begitu serius. Hal ini bukan berarti tanaman itu tidak perlu dikontrol gangguan hama dan penyakitnya. Beberapa penyakit seperti bercak daun dan bercak hitam ternyata dapat merusak dan menurunkan hasil bit hingga cukup tinggi. Untuk itu, jika gejala penyakit ini terlihat hendaklah segera diberantas dengan fungisida. Beberapa hama yang suka pula pada pertanaman bit antara lain larva Pegomya hyoscyami yang mengisap jaringan daun tanaman. Hama ini bisa dikendalikan dengan insektisida. Sedangkan yang lebih sering dijumpai adalah rusaknya umbi bit sebagai akibat dari penyakit fisiologis, seperti black spot. Penyakit ini disebabkan kekurangan unsur boron.
c. Pemanenan
PEMANENAN Bit dapat dipanen pada umur 2,5-3 bulan setelah disebarkan. Panen ini dilakukan dengan cara umbi dicabut secara hati-hati, jangan sampai merusak umbi. Semakin tua tanaman, semakin banyak kandungan gulanya sehingga rasanya bertambah manis, begitu pula kadar vitamin Cnya makin tinggi. Akan tetapi, jika terlalu tua, umbinya menjadi agak keras (mengayu). Setelah dicabut, umbi lalu dibersihkan dan daunnya dipotong setengahnya agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan.
3. Manfaat Bit
Bit merupakan sumber vitamin C. Selain itu, bit juga banyak, mengandung vit B dan sedikit vit A sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, bit pun dianjurkan jangan dimakan dalam jumlah yang banyak bagi penderita tekanan darah rendah. Kegunaan lain dari bit, terutama umbinya yaitu dapat dijadikan campuran salad atau direbus.