Kanker tulang |
Gejala Kanker Tulang, Kanker tulang merupakan penyakit yang mungkin tidak asing didengar telinga kita. Kanker yang muncul melalui organ tubuh hingga menyebar ke tulang dan merupakan salah satu penyakit berbahaya yang perlu anda waspadai. Kanker tulang merupakan salah satu jenis kanker yang cukup sering dijumpai di Indonesia. Berbeda dengan kanker mulut rahim atau kanker payudara, informasi tentang gejala kanker tulang masih sangat sedikit. Karenanya, kanker tulang sering didiagnosis dalam keadaan terlambat.
Masyarakat awam seringkali tidak menyadari adanya kanker tulang, karena gejalanya mirip reumatik dan osteoporosis, yaitu nyeri di bagian tulang atau sendi dan adanya pembengkakan atau benjolan. Hal itu juga menyebabkan dokter sulit mendiagnosis kanker tulang.
Untuk mengetahui terjadinya kanker tulang sebaiknya anda melakukan pemeriksaan dengan cara Rontgen atau CT Scan terutama pada dada guna untuk melihat terjadinya penyebaran kanker melalui paru-paru. Dan scanning keseluruh tulang untuk mendeteksi penyebaran kankernya.
Sebelum anda melakukan pemeriksaan sebaiknya anda terlebih dahulu tahu gejala-gejala kanker tulang. Adapun gejala kanker tulang adalah sebagai berikut:
Rasa Nyeri atau Sakit
Biasanya kanker tulang ditandai dengan rasa nyeri atau sakit yang dirasakan pada bagian tulang belakang seperti leher ataupun punggung. Dan kadang juga rasa sakit yang dirasakan menyebar keseluruh tubuh atau anggota badan lainnya.
Badan Terasa Lemah
Gejala lain dari kanker tulang adalah badan anda akan terasa lemah, disebabkan oleh gangguan pada impuls dari tulang belakang. Apabila kanker sudah menyebabkan peradangan besar pada tulang belakang maka kondisi otak kita tidak dapat berkomunikasi baik dengan kaki. Akibatnya anda terasa sulit untuk berjalan, meraih sesuatu atau memegang.
Kepekaan berkurang
Kanker tulang belakang dapat mempengaruhi sensasi sentuhan. Karena sumsum tulang belakang adalah saraf pusat, peradangan atau tekanan di daerah ini dapat mengakibatkan pengurangan sensasi. Objek mungkin tidak lagi merasa panas atau dingin untuk disentuh. Serupa dengan ketidakmampuan otak untuk berkomunikasi dengan anggota badan, anggota badan menjadi tidak sepenuhnya berkomunikasi dengan otak.
Inkontinensia
Kanker tulang belakang juga dapat menyebabkan inkontinensia. Gejala ini sangat mirip dengan kelemahan, karena tekanan pada saraf tertentu dalam tulang belakang yang bertanggung jawab untuk mengontrol kinerja kandung kemih dan usus. Jika impuls terganggu, dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontrol kandung kemih mereka, usus, atau keduanya.
Kelumpuhan
Seiring perkembangan kanker tulang belakang, seseorang mungkin menderita kelumpuhan. Tergantung pada beratnya kanker, kelumpuhan dapat diisolasi untuk satu anggota badan. Ukuran dan lokasi pertumbuhan menentukan jumlah kelumpuhan, karena kanker bisa sampai ke titik di mana saraf tampaknya putus atau lesi telah terbentuk pada saraf itu sendiri.
Demikianlah beberapa gejala terjadinya kanker tulang. Oleh karena kita harus selalu waspada jangan sampai kita termasuk salah satu poin diatas yang kemungkinan terjangkit kanker tulang.
Pengobatan
Terapi kanker tulang mempunyai beberapa pilihan metode yang bisa dilakukan berdasarkan lokasi kanker tulang, jenis kanker tulang, tingkat agresif kanker tulang, dan apakah kanker hanya menyerang jaringan sekitar atau metastasis (jauh).
Tiga metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk pengobatan kanker tulang yaitu kemoterapi, operasi dan terapi radiasi. Untuk stadium kanker tulang yang sangat parah pada umumnya harus dilakukan amputasi.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan langkah amputasi tidak lagi menjadi pilihan utama seperti dulu. Dengan metode pengobatan modern sel kanker akan dimatikan terlebih dahulu dengan pengobatan sebelum akhirnya melakukan pergantian tulang pada penderita
Berikut ini adalah langkah-langkah terapi yang harus dilakukan untuk mengatasi kanker tulang berdasarkan jenisnya, yaitu :
- Mieloma multipel
Pengobatannya rumit, yaitu meliputi kemoterapi, terapi penyinaran dan pembedahan.
- Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik)
Sebelum dokter akan melakukan diagnosa sebelum melakukan kemoterapi dan pembedahan.
Langkah-langkah diagnosa yang dilakukan diantaranya :
- Akan dilakukan rontgen pada tulang yang terkena kanker.
- Akan dilakukan CT scan pada tulang yang terkena kanker.
- Akan dilakukan pemeriksaan darah dan kimia serum.
- Akan dilakukan CT scan dada untuk melihat dan mengamati adanya kemungkinan menyebar ke paru-paru.
- Melakukan biopsi terbuka.
- Melakukan skening tulang untuk melihat dan mengamati penyebaran tumor.Kemoterapi akan diberikan untuk memperkecil dan menghambat ukuran tumor, kemudian akan dilakukan pembedahan. Kemoterapi termasuk langkah awal yang penting karena memiliki kemampuan membunuh setiap sel yang sudah berkembang dan menyebar di dalam tubuh.
Kemoterapi yang biasa diberikan:
- Metotreksat dengan leukovorin (dosis tinggi)
- Doxorubicin (adriamisin)
- Cisplatin
- Cyclophosphamide (sitoksan)
- Bleomycin.
- Metotreksat dengan leukovorin (dosis tinggi)
- Doxorubicin (adriamisin)
- Cisplatin
- Cyclophosphamide (sitoksan)
- Bleomycin.
Angka harapan hidup penderita bisa mencapai 60% apabila kanker belum menyebar ke paru-paru.
Untuk penderita yang berhasil didiagnosis biasanya mampu bertahan hidup selama 5 tahun dengan angka harapan hidup sebesar 75%.
- Fibrosarkoma dan histiositoma fibrosa maligna mempunyai kesamaan pengobatan dengan osteosarkoma.
- KondrosarkomaKanker jenis ini harus dilakukan dengan pembedahan dan tidak bisa diatasi dengan terapi penyinaran ataupun kemoterapi. Amputasi lengan dan tungkai dilakukan hanya bila kanker sudah masuk dalam stadium yang parah.
Jika seluruh tumor berhasil diangkat maka penderita mempunyai angka harapan hidup lebih dari 75%.
- Tumor Ewing (Sarkoma Ewing)Jika hasil diagnosa menunjukkan adanya tumor Ewing maka akan dilakukan diagnosa lebih lanjut untuk menentukan titik lokasi dan penyebaran dari tumor.
Diagnosa yang akan dilakukan diantaranya :
- Akan dilakukan rontgen pada tulang kerangka tubuh.
- Akan dilakukan rontgen dada.
- Akan dilakukan CT scan pada dada.
- Akan dilakukan skening tulang.
- Akan dilakukan biopsi tumor.
Setelah melakukan diagnosa, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengobatan yang bisa mengkombinasikan beberapa terapi yang terdiri dari :
- Kemoterapi. Kemoterapi yang diberikan misalnya daktinomisin, vinkristin, etoposid, siklofosfamid, , doksorubisin, ifosfamid.
- Terapi penyinaran tumor.
- Terapi pembedahan untuk mengangkat tumor.
- Prognosis, namun tergantung dari titik lokasi tumor dan penyebarannya.
- Limfoma Tulang Maligna (Sarkoma Sel Retikulum)Pengobatan untuk limfoma tulang maligna pada umumnya dilakukan dengan pengangkatan tumor atau kombinasi dari terapi penyinaran dan kemoterapi. Amputasi hanya dilakukan ketika sudah dalam keadaan yang sangat parah.
Limb Salvage
Ada juga teknik baru yaitu limb salvage. Teknik pengobatan ini dilakukan dengan cara menyambung kaki penderita tumor dengan kaki pasien lain yang baru meninggal.
Teknik terapi ini mempunyai kemungkinan keberhasilan sebesar 80% dan sudah mulai diterapkan di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Langkah-langkahnya adalah dengan menjalani terapi kemoterapi terlebih dahulu lalu mengangkat tumor ganas. Tulang harus diganti bila kondisinya memang menunjukkan bahwa tulang harus diganti.
Semoga artikel sedikit mengenai Gejala Kanker Tulang dan Pengobatan ini bisa menambah wawasan kita mengenai penyakit kanker tulang ini.