Ciri kanker payudara adalah :
1. Benjolan pada payudara maupun di bagian yang dekat dengan ketiak.2. Benjolan keras atau padat, tidak nyeri, batas dengan jaringan sekitar tidak jelas, tidak dapat digerakkan.
3. Biasanya disertai perubahan pada kulit payudara, mengeras atau berbentuk seperti kulit jeruk (peau d’ orange), membengkak, adanya cairan dari puting atau perubahan bentuk puting, kadang disertai timbulnya luka.
4. Jika sel kanker sudah menyebar hingga ke kelenjar limfa di ketiak, akan timbul benjolan kelenjar yang keras dan tidak nyeri.
Untuk mengecek adanya benjolan pada payudara secara menyeluruh, langkah awalnya adalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) oleh setiap perempuan secara rutin.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya kanker payudara. Namun terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempengaruhi terjadinya kanker payudara, yaitu faktor resiko dan faktor genetik.
Yang termasuk ke dalam faktor risiko adalah sebagai berikut :
- Faktor reproduksi. Terjadinya nuliparitas, menarche pada wanita berusia muda, terjadinya menopause dan kehamilan pertama pada wanita berusia tua.
- Penggunaan hormon. Harvard School of Public Health melaporkan bahwa terdapat para pengguna terapi estrogen replacement mengalami peningkatan terjadinya kanker payudara.
- Memiliki penyakit fibrokistik.
- Obesitas atau kegemukan.
- Konsumsi lemak yang berlebihan.
- Radiasi ionisasi yang terjadi selama atau sesudah pubertas dapat meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara.
Beberapa upaya pencegahan pada kanker payudara terdiri atas 3 hal, yaitu
- Pencegahan primer. Merupakan promosi kesehatan yang sehat melalui upaya menghindarkan diri dari faktor risiko diatas serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara sendiri alias SADARI.
- Pencegahan sekunder dilakukan pada wanita yang memiliki risiko terkena kanker payudara, yaitu dengan melakukan deteksi dini dengan via skrining mammografi yang diklaim memiliki 90% akurat. Skrining berlaku untuk wanita usia 40 tahun keatas, wanita yang harus rujuk skrining setiap tahun dan wanita normal yang harus rujuk skrining tiap 2 tahun sekali hingga usia 50 tahun.
- Pencegahan tertier dilakukan pada wanita yang positif menderita kanker payudara. Ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah komplikasi penyakit. Bisa berupa operasi dan kemoterapi sitostatika serta pada stadium tertentu hanya berupa simptomatik dan pengobatan alternatif.
- Mastektomi atau operasi pengangkatan payudara. Baik pengangkatan total payudara dan benjolak di ketiak, pengankatan payudara saja maupun pengangkatan sebagian pada bagian yang terdapat kanker saja.
- Radiasi yaitu proses penyinaran dengan sinar X dan sinar gamma pada bagian yang terkena kanker. Ini berfungsi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa setelah operasi.
- Kemoterapi yaitu pemberian obat-obatan anti kanker. Baik obat dalam bentuk pil cair/kapsul maupun melalui infus untuk membunuh sel kanker.
Setiap wanita dewasa sebaiknya rajin memeriksa sendiri payudara-nya secara rutin. Hal ini perlu untuk lebih mengenal bentuk dan rabaan payudara sendiri agar setiap perubahan dapat segera diketahui dan bisa segera ditangani dengan baik. Ikuti langkah-langkah berikut setiap bulan sekali, sebaiknya di setiap akhir periode menstruasi.
Berdirilah di depan cermin yang baik dengan kedua lengan di sisi tubuh dan amati payudara dan putingnya dari arah depan dan samping untuk mengetaui bentuk dan penampilan kulitnya. Ulangi lagi, dengan kedua lengan diangkat. Dengan lengan kiri tetap di atas, rabalah di sekitar payudara kiri dengan ujung jari tangan kanan. Ulangi hal tersebut dengan tangan kiri terhadap payudara sebelah kakan. Berbaringlah dengan bantal di bawah bahi kiri dan lengan kiri di bawah kepala. Raba sekitar payudara kiri dengan tangan kanan seperti langkah sebelumnya, diawali dari sisi luar ke arah putting di bagian tengah.
Periksalah daerah di antara payudara dan ketiak, dan bagian dalam ketiak, diawali dengan mengangkat lengan kiri dan lanjutkan dengan sisi lainnya. Pijat putingnya dengan lembut untuk memeriksa apakah ada cairan yang keluar. Ulangi langkah-langkah di atas dengan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan.
Perlu berkonsultasi ke dokter jika selama pemeriksaan sendiri tersebut ditemukan satu dari gejalan di bawah ini, yaitu :
- Benjolan di payudara atau ketiak (ada tumor yang jinak ada tumor yang
ganas). Gejala keduanya kadang mirip yaitu sama-sama berupa benjolan. Jadi
lebih baik periksa ke dokter setelah selesai melakukan pemeriksaan
sendiri. - Perubahan bentuk pada payudara (kecil sebelah atau besar sebelah,
turun sebelah, atau mengkerut sebelah). Ada sesuatu yang keluar dari putting (entah itu darah, nanah, cairan hitam atau cairan lain). - Perubahan pada kulit payudara (timbul kerutan atau lekukan).
Ingatlah, setelah beberapa kali memeriksa sendiri, kita akan
mengenali payudara dan beberapa benjolan yang terasa normal.
Anda telah membaca artikel dengan judul Ciri Ciri Kanker Payudara Pada Wanita dan Cara Mencegahnya.