Tips Mengatasi Sariawan Pada Anak/Bayi, Apakah anak anda sariawan? langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mengobatinya? simak paparannya dibawah ini
Sariawan bukan hanya bisa dialami orang dewasa saja. Masalah ini juga bisa diderita anak-anak yang masih berusia bayi atau balita. Apa penyebab sariawan pada anak? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini penjelasan dari dokter anak, dr. Tiwi.
Dalam bukunya 'Anak Sehat: 100 Solusi dr. Tiwi' yang diterbitkan oleh Erlangga Group, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya itu menjelaskan apa saja yang bisa membuat bayi atau balita Anda terkena sariawan. Dokter yang cukup aktif di Twitter itu menjelaskan sariawan memang bisa menyerang anak, bahkan pada bayi enam bulan sekalipun. Pada bayi dan balita, sariawan sering menyerang bibir, lidah, pipi bagian dalam dan tenggorokan.
Bayi yang terkena sariawan memiliki gejala:
- Suhu badan meningkat, bisa hingga 40 derajat celcius.
- Rewel, tidak mau menyusu dan mengeluarkan air liur lebih banyak.
- Mulut berbau.
Sementara pada balita, gejalanya adalah:
- Suhu meningkat, tapi tidak terlalu tinggi.
- Nafsu makan berkurang.
Dokter yang memiliki klinik digital itu kemudian menjelaskan apa yang menjadi penyebab sariawan, yaitu:
1. Stomatitis Apthosa
Sariawan akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau tergores sikat gigi hingga luka atay lecet. Jika daya tahan tubuh kurang baik, maka kuma masuk dan luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan, rasa sakit atau nyeri.
2. Oral Thrush/Moniliasis
Disebabkan oleh jamur Candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat di mulut. Namun, saat daya tahan menurun dan mengonsumsi obat antibiotik, maka jamur Candica albican akan mudah tumbuh melebihi normal.
3. Stomatitis Herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di belakang tenggorokan. Sariawan di tenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh rendah.
Bagaimana cara mengatasi masalah sariawan pada anak ini? Berikut saran dari dr. Tiwi:
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi anak.
- Memberikan obat kumur pada anak yang sudah bisa berkumur.
- Jika disebabkan jamur, mintalah obat antijamur dari dokter.
- Berikan makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin C dan B untuk mempercepat penyembuhan.
- Jika anak tidak mau makan, berikan makanan yang lembut dan cair serta tidak terlalu panas agar tidak menambah luka.
- Berikan anak minum lewat gelas, bukan botol untuk menghindari gesekan atau trauma.
Semoga artikel ini cukup membantu para orangtua yang kebingungan karena sang buah hati terkena sariawan.