Filled Under:

Cara Mengatasi Masalah Ruam Popok Pada Bayi

Cara Mengatasi Masalah Ruam Popok Pada Bayi
Ruam pada bayi
Ruam popok umumnya terjadi karena terlambat mengganti popok ketika bayi pup. Pup bayi bersifat lebih asam ketimbang pipisnya. Itu sebabnya ruam popok lebih sering terjadi pada bayi ketika frekuensi pup lebih sering ketimbang biasanya. Alergi terhadap satu merk diaper juga bisa jadi sebab. Ini juga dialami anak saya. Maksud hati ganti diaperyang kabarnya daya tampungnya paling kuat, eh ternyata malah jadinya ruam-ruam parah. Saya perhatikan diaper yang ada warna biru di pad-nya juga lebih gampang bikin ruam ketimbang yang putih. Ruam popok pada kondisi yang parah bisa menimbulkan semacam bintil kecil-kecil, melepuh dan pecah. Kalau sudah pecah, maka akan rentan infeksi.

Ruam Popok adalah peradangan di daerah yang tertutup popok, seperti sekitar alat kelamin, pantat, dan pangkal paha bagian dalam. Ruam popok sering dialami oleh bayi baru lahir. Biasanya berwarna kemerahan disertai lecet-lecet ringan dan gatal. 

Selain itu penyebab lain ruam popok diantaranya kulit bayi terlalu lama terkena urin atau kotoran bayi akibat popok atau diaper yang terlalu lama dikenakan dalam kondisi kotor, Terlalu lama menggunakan diaper yang terbuat dari plastik atau karet yang menyebabkan iritasi dan terakhir biasanya dikarenakan memiliki riwayat alergi.

Untuk mencegah dan mengatasi ruam popok pada bayi tersebut, ibu bisa melakukan langkah-langkah berikut:


  • Ganti popok sesering mungkin baik itu popok kain atau diaper, begitu basah segeralah ganti.
  • Daerah popok harus dibersihkan secara lembut dengan air hangat. Keringkan dengan handuk lembut, angin-anginkan sebentar, lalu berikan bedak lembut bayi yang sesuai dengan jenis kulitnya.  Tapi, jika sudah terlanjur terkena ruam popok, oleskan krim bayi di daerah yang terkena ruam popok.
  • Pilih popok yang berbahan lembut dan berdaya serap tinggi.
  • Seka dan segera keringkan pantat bayi tiap kita mengganti popoknya. Gunakan air hangat dan kapas untuk membersihkan pantatnya.
  • Oleskan nappy cream tiap kita mengganti popoknya.
  • Sekali-kali biarkan bayi tidak memakai popok.
  • Ganti merek popok bayi, mungkin dia alergi dengan popok jenis tertentu.


Diaper modern memang dapat menyerap lebih banyak cairan. Bayi bisa berkali-kali buang air di diapernya dan diaper tetap kering, tapi kulit bayi juga perlu bernapas dengan cara diangin-anginkan. Diaper bisa terbuat dari bahan yang kurang menyerap keringat, ini menyebabkan kulit bayi mengalami iritasi, terutama di bagian yang tertutup diaper. Akibatnya dapat terjadi ruam popok. Jika kita sudah mengganti popoknya, tapi ruam popok masih muncul, maka cobalah untuk mengganti merek diaper.

Gunakan popok kain yang lembut, gantilah segera dengan popok baru jika bayi buang air besar atau karena udara panas. Pastikan pantat bayi benar-benar kering sebelum memakaikan popok baru. Hindari penggunaan produk pewangi pakaian, ada beberapa bayi yang peka terhadap produk-produk semacam ini. Hindari produk tissu basah beralkohol karena dapat membuat kulit bayi iritasi. Lebih baik gunakan kapas basah yang dibasahi dengan air matang, atau kapas yang dibasahi dengan baby oil. Setiap mengganti popok, biarkan bayi telanjang/ tidak memakai popok untuk beberapa menit.

Sumber artikel : 
http://bidanku.com/index.php?/mengatasi-dan-mencegah-ruam-popok-pada-bayi
http://www.tipsbayi.com/ruam_popok_bayi.html