Filled Under:

Cara Menanam Tanaman Jahe Yang Tepat


Cara Menanam Tanaman Jahe Yang Tepat - Jahe merupakan salah satu komoditas ekspor rempah-rempah Indonesia, disamping itu juga menjadi bahan baku obat tradisional maupun fitofarmaka, yang memberikan peranan cukup berarti dalam penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa negara. Sebagai komoditas ekspor dikemas berupa jahe segar, asinan (jahe putih besar), jahe kering (jahe putih besar, kecil dan jahe merah), maupun minyak atsiri dari jahe putih kecil (jahe emprit) dan jahe merah. Volume permintaannya terus meningkat seiring dengan permintaan produk jahe dunia serta makin berkembangnya industri makanan dan minuman di dalam negeri yang menggunakan bahan baku jahe.

Cara menanam jahe itu mudah, tapi jangan beranggapan bahwa jahe dapat tumbuh di mana saja dengan gampang, sehingga boleh ditancapkan diatas tanah-tanah yang tidak dicangkul, biasanya akan menghasilkan umbi-umbi jahe yang mengecewakan.
Cara Menanam Tanaman Jahe Yang Tepat
Cara menanam jahe

Bagi yang memiliki lahan sempit bisa melakukan budidaya ini dengan menggunakan polybag. Gunakan polybag yang agak besar (5kg). Setelah udah beli polybagnya tinggal siapin dulu medianya.


Cara menanam jahe yaitu: Pertama, siapkan tanah humus atau tanah yang gembur. Kemudian sekam padi dan pupuk kandang. Aduk menjadi satu. Oya, untuk pencampuran media tadi gunakan 3 banding 1 banding 1, artinya 3 ember tanah, 1 ember sekam dan 1 ember pupuk kandang.

Setelah media siap masukkan ke dalam polybag, 3 per 4 bagian, kemudian masukkan bibit jahe dan tutup lagi dengan media tadi sampai penuh.

Tapi sebelum itu, kalau rekan2 punya waktu, mendingan diamkan dulu media tersebut (sebelum di kasih bibit jahe) selama seminggu. Selama itu jangan lupa di siram. hal itu dimaksudkan agar media menjadi padat dengan sendirinya.

Untuk memanen jehe memang memakan waktu cukup lama antara 8-10 bulan. Sebenarnya ada jahe putih yang bisa di panen dalam waktu 3 bulan.

Memilih bibit yang unggul :
  • Dari tanaman yang tua dimana tajuknya mengering umur 9 – 10 bulan.
  • Dari tanaman yang sehat terutama tidak terserang penyakit layu bakteri, busuk rimpang dan lalat rimpang.
  • Tidak memar dan kulit tidak lecet.
Langkah pembibitan :
  • Bibit disimpan pada tempat yang cukup lembab dan gelap sampai terbentuk tunas.
  • Bibit dipotong sesuai ukuran yaitu 1 –2 tunas yang tumbuh.
  • Potongan bibit direndam dalam Agrimicin 0,1 % selama 8 jam.
Fase pemeliharaan
Setelah jahe tumbuh lakukanlah pemeliharaan. Hal ini sangat mempengaruhi hasil yang akan dicapai
1. Lakukan pemupukan. Pemupukan pertama pada umur satu bulan campurkan urea dan KCL dengan perbandingan 3:4. Untuk satu polybag, setengah sendok teh saja. Kemudian pemupukan ke dua, setelah jahe berumur 3 bulan, yaitu cukup dengan urea setengah sendok teh.
2. Waspadai penyakit. Serangan penyakit tanaman yang paling membahayakan adalah layu bakteri yang sampai saat ini belum ada pestisida yang efektif mengatasi serangannya. Oleh karena itu usaha terbaik untuk mengatasinya dengan langkah pencegahan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah kondisi lahan, bibit, rotasi tanaman dan sistem drainase. Selain itu tanaman jahe dapat juga diserang penyakit busuk rimpang, bercak daun, lalat rimpang serta nematoda.

Setelah 8-10 bulan jahe bisa di panen. Demikianlah Cara menanam jahe Semoga bermanfaat.

Begitulah cara menanam jahe yang simpel ini  semoga bermanfaat cara menanam jahe yang lebih detail bisa anda sekalian tanyakan kepada dinas terkait. terimakasih atas kunjunganya.