Filled Under:

Peluang Usaha Barang Bekas (Rongsokan)

Peluang Usaha Barang Bekas (Rongsokan)
Peluang usaha Barang bekas/rongsokan
Barang bekas? Memangnya kita bisa menghasilkan banyak uang dari barang bekas?
Jangan salah, bisnis barang bekas sanggup menghasilkan omset milyaran rupiah per bulannya. Salah satu peluang usaha yang dewasa ini digandrungi banyak pengusaha adalah usaha barang bekas. Salah satu alasan utama usaha barang bekas menjadi begitu populer dewasa ini adalah karena bahan bakunya yang cukup murah dan mudah didapat.

Namanya juga barang bekas, tentu harganya tak mungkin sama dengan barang yang masih fresh atau saat belum dipakai. Bagi pengusaha, harga bahan baku merupakan salah satu pertimbangan dalam memproduksi barang. Bila harga bahan baku mahal sementara pasar tidak ada tentu saja pengusaha tersebut akan rugi. Itu sebabnya, barang bekas banyak dinanti dan dicari. Meski secara fisik tidak sedap dipandang, namun setelah diolah akan berubah menjadi barang yang bermanfaat, dan terlebih lagi seperti yang telah ditulis sebelumnya, harganya murah.

Di daerah saya tinggal ada satu orang yang menampung barang-barang bekas dari para pemulung. barang rongsokan yang pemulung dapat itu beli dengan harga yang murah dan jika sudah banyak akan dijual kembali dengan harga yang lebih mahal. memang keuntungannya kalo dihitung-hitung kecil tetapi jika dikalikan banyak maka hasilnya pun bisa berlipat-lipat. Dia menjalani usaha ini dimulai dari nol. 

Dia mengawali usaha rongsoknya dari nol, dari tidak memiliki apa-apa dia mungut rongsok dari satu tempat sampah ke tempat sampah lain yang dilakukan pada malam hari dari magrib sampai subuh dengan berjalan kaki jarak belasan kilometer. Usaha ini dijalani karena dia pernah terlilit utang yang cukup besar, dan karena dia menjalani usaha ini dengan serius dan sepenuh hati sampai dia bisa melunasi utangnya itu. Setelah usahanya besar dia sekarang hanya cukup menunggu para pemulung untuk menjual barang rongsokan yang akan mereka jual dan menjadi bandar barang bekas.

Kenapa Bandar Barang bekas cepat kaya sedangkan pemulung susah kayanya? jawabnya karena perbedaan ilmu dan pandangan pada bisnis barang rongsokan itu sendiri. Bandar Barang bekas membeli barang bekas dengan harga terendah dari semua yang mereka kumpulkan, sedangkan di tempat Bandar barang yang dibeli dipisah-pisah lagi sesuai dengan jenis barangnya. Misalnya Bandar membeli barang dari bahan alumunium dengan harga terendah 500 rupiah, di tempat Bandar barang-barang tersebut dipisah lagi, karena bahan alumunium terbagi menjadi beberapa jenis barang dengan harga yang jauh berbeda.

Ilustrasinya usaha barang bekas seperti ini:
Aluminium kaleng harganya 500/kg, Aluminium kuali harga 11.000/kg, Alumunium Ceret harganya 8.000/kg biasanya pemulung membawa berjenis-jenis alumunium tetapi seorang bandar akan menghitung semua alumunium itu dengan harga kiloan terendah yaitu 500/kg. tetapi jika pemulung sudah mulai mengenal barang maka bandar akan membelinya dengan setengah harga dari harga sedang. sehingga bandar akan selalu lebih untung dari pada pemulung tersebut.
Kunci untuk sukses dalam usaha ini adalah sabar, karena proses ini memang tidak instan, seorang anak umur 20 tahun di Pontianak mulai menjalankan bisnis ini dengan modal hanya 400rb dari uang pinjaman, Iya harus menunggu selama 1 bulan lebih untuk mendapatkan pelanggan pertamanya, dan usahanya kini ber omset 15 sampai 20 juta dalam 1 bulan, transaksi dalam sebulan mencapai 3 sampai 4 ton barang-barang bekas. Jadi, ingat juga rumus ‘kalau ada satu, berarti ada dua’, sehingga Anda harus menunggu pelanggan pertama muncul, karena pasti berikutnya ada pelanggan kedua.

sumber:
http://www.anneahira.com/usaha-barang-bekas.htm
http://seebisnis.blogspot.com/2012/12/peluang-bisnis-barang-rongsokan.html
http://raja-harta.blogspot.com/2013/01/peluang-bisnis-barang-bekas.html