Filled Under:

Penyebab Sering Keringat Dingin

Apa yang menyebabkan sering keringat dingin? Mungkin hal ini sering ditanyakan bagi orang tua yang kawatir anaknya sering mengalami kejadian seperti ini, namun tidak hanya pada anak kecil orang dewasa pun juga dapat mengalami kejadian ini, ingin tahu lebih jelas mengenai keringat dingin baca artikelnya berikut ini.

Penyebab Sering Keringat Dingin, Banyak berkeringat memang sehat, apalagi bila terjadi setelah olahraga atau melakukan pekerjaan yang berat. Tapi sering berkeringat dingin terutama saat tidur bisa jadi pertanda penyakit yang serius. Apa saja penyebab keringat dingin?
Meskipun keringat dingin tidak selalu merupakan indikator adanya penyakit, tapi kadang-kadang berkeringat dingin saat tidur dapat menjadi kondisi yang berbahaya.
Berikut beberapa penyebab penyakit yang memicu keringat dingin saat tidur yaitu:
1. Cedera otak
Akibat adanya cedera otak dapat mempengaruhi sistem sekresi, salah satunya dengan mengeluarkan keringat abnormal, seperti berkeringat dingin saat tidur. Ini juga terjadi pada pasien lumpuh otak (cerebral palsy).
2. Infeksi
Ada beberapa infeksi yang mempengaruhi respons sistem kekebalan tubuh, seperti TBC, osteomielitis (peradangan pada tulang), endokarditis (peradangan katup jantung), dan HIV.
3. Menopause
Pada saat menopause, kadar hormon tertentu seperti estrogen dan progesteron akan turun dan dapat menyebabkan keringat dingin ketika tidur.
4. Hiperhidrosis idiopatik
Hiperhidrosis idiopatik adalah suatu kondisi kronis yang mana tubuh menghasilkan terlalu banyak keringat tanpa sebab medis yang dapat diidentifikasi.
4. Kanker
Keringat dingin juga merupakan gejala dini kanker, terutama limfoma (kanker dari sistem limfatik).
5. Gangguan tidur
Gangguan tidur seperti sleep apnea dapat menyebabkan keringat dingin ketika tidur dan disertai dengan gangguan pernapasan.
6. Penyakit lain
Penyakit seperti anemia, tekanan darah rendah, epilepsi, dan hipotiroidisme juga dapat menyebabkan keringat dingin.
Keringat juga bisa disebabkan oleh faktor psikis misalnya merasa tertekan, takut, ataupun cemas. Pasalnya, ketika menghadapi tekanan atau stres, otak secara otomatis mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk memproduksi hormon adrenalin. Denyut nadi juga bertambah cepat dan pembuluh darah cenderung menyempit.
Selain karena penyebab di atas, keringat dingin juga bisa muncul sebagai salah satu gejala penyakit tertentu, antara lain:

7. Kurang gizi atau gizi buruk
Kekurangan asupan makanan membuat proses metabolisme dalam tubuh berlangsung sangat keras. Energi yang seharusnya tercukupi dari cadangan lemak terpaksa digantikan dengan cara memproses energi cadangan yang tersimpan di dalam otot. Akibatnya, tubuh terus-menerus melakukan pembakaran. Sebagai konsekuensi, panas tubuh meningkat sehingga keringat diproduksi untuk menurunkan suhu badan.
Gejala lain: Rambut kusam, kulit kering dan keriput, sering gelisah, konsentrasi lemah.

8. Alergi
Penderita alergumumnya memproduksi keringat lebih banyak karena kulit mereka amat sensitif terhadap perubahan temperatur udara. Cuaca yang agak terik dan kelembapan yang agak tinggi bisa membuat penderita alergi bersimbah peluh seperti orang yang baru saja menyelesaikan perlombaan lari maraton. Padahal, belum tentu mereka sendiri merasa kegerahan.
Gejala lain: Kulit kemerahan, bersisik, dan gatal.

9. Kadar gula rendah (hipoglikemia)
Serangan hipoglikemia terjadi saat kadar gula dalam darah turun melampaui batas normal (kurang dari 80 mg/dL). Untuk mengatasinya, tubuh segera memproduksi glukosa dari glikogen yang tersimpan di hati. Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin, yang cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, dan meningkatnya kesiagaan. Sehingga tubuh memproduksi keringat dingin dalam jumlah banyak.
Gejala ini biasa timbul pada orang dengan asupan makanan terganggu atau pasien diebetes yang rutin minum obat antidiabetes oral, tetapi tidak mau makan. Akibatnya, kadar gula di bawah normal.Kondisi ini harus segera diatasi karena kadar gula darah yang terlalu rendah dapat mengancam jiwa. Bila ini terjadi, segera mi­num teh manis atau makan makanan yang mudah dicerna.
Gejala lain: Sakit kepala, sesak napas, kehilangan kesadaran.

10. Kistik fibrosis
Ini adalah penyakit kelainan gen yang dapat menimbulkan infeksi paru-paru berulang. Penyebab munculnya kelainan yang antara lain ditandai dengan keringat berlebih ini sering dikaitkan dengan adanya hambatan pada metabolisme tubuh seseorang. Berita baiknya, penyakit ini jarang diderita oleh orang Asia.
Gejala lain: Sesak napas, batuk, berat badan sulit naik, kadang-kadang disertaidemam.

11. Hiperhidrosis
Penderita hiperhidrosis selalu mengeluarkan keringat dalam kondisi apa pun. Hiperhidrosis antara lain disebabkan oleh penyakit yang menyerang sistem endokrin, seperti gondok, diabetes melitus, keganasan (kanker) pada kelenjar getah bening, keracunan alkohol, ataupun kelainan-kelainan pada sistem saraf yang menyebabkan fungsi saraf simpatik terganggu.
Gejala lain: Bagian tubuh yang mengalami hiperhidrosis berwarna merah muda atau putih kebiruan. Pada kasus lebih parah, kulit pecah-pecah dan bersisik, terutama kaki.

12. Fluktuasi hormon
Meningkatnya kadar hormon adrenalin karena berbagai sebab bisa membuat kelenjar keringat terbuka dan pembuluh darah menyempit. Kadar hormon estrogen yang rendah pada wanita menjelang menopause juga bisa menjadi penyebab munculnya keringat berlebihan, terutama di malam hari.
Gejala lain: Mood-swing, sakit kepala, perasaan gelisah.

13. Penyakit jantung

Keluhan serangan jantung sering kali disalahartikan sebagai masuk angin, karena gejalanya yang hampir sama. Padahal, berbagai gejala tersebut disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri. Penyempitan pembuluh darah ini membuat tubuh ’menyetel’ dirinya dalam posisi siaga, yang salah satu tanda-tandanya adalah dengan mengeluarkan keringat dingin.
Gejala lain: Sesak napas, cepat lelah terutama setelah beraktivitas, rasa nyeri pada dada, rasa tidak enak di ulu hati, ti­dur tidak bisa dengan bantal rendah.

14. Reaksi obat
Sebagian besar obat pereda demam bekerja dengan cara meningkatkan produksi keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Obat pencegah kehamilan dan beberapa jenis obat penenang juga bisa mendatangkan efek samping serupa. Jenis obat lain, seperti aspirin, vitamin B3, dan viagra, juga bisa menyebabkan produksi keringat berlebih apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Gejala lain: Muncul reaksi alergi dalam berbagai bentuk.


Anda juga bisa membaca artikel kami yang berjudul Manfaat White coffee.